Mukomuko (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menangani 115 kasus gigitan hewan penular rabies (HPR), seperti anjing, kucing, dan kera selama tahun 2024.
"Sebanyak 115 kasus gigitan HPR tersebut tersebar di sejumlah wilayah daerah ini," kata Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.
Dia mengatakan jumlah kasus gigitan hewan penular rabies di daerah ini bertambah dibandingkan sebelumnya sebanyak 102 kasus, karena ada penambahan kasus gigitan hewan pada Desember 2024 sebanyak 13 kasus.
Dari sebanyak 115 pasien gigitan HPR tersebut, kata dia, yang paling banyak terjadi pada Januari 2024, yakni 16 pasien, Februari 12 pasien, Maret 13 pasien, April 10 pasien, Mei tiga pasien, Juni delapan pasien.
Kemudian, katanya, selama tiga bulan berturut-turut, yakni Juli, Agustus dan September, masing-masing tujuh pasien, bulan Oktober 10 kasus, bulan November 9 kasus, dan 13 kasus.
Namun, dari 115 kasus gigitan HPR tersebut, katanya, tidak ada pasien yang positif mengidap rabies.
Ia mengatakan upaya yang dilakukan oleh dinas untuk mencegah pasien tertular rabies, yakni memberikan vaksin anti-rabies (VAR).
Dia memastikan stok VAR bagi pasien yang mendapatkan gigitan hewan penular rabies (HPR) tahun 2025 masih tersedia di daerah itu, yakni sebanyak 100 vial VAR.
Sebanyak 100 vial VAR tersebut saat ini tersebar, baik di gudang penyimpanan vaksin Dinas Kesehatan maupun di sejumlah Rabies Center yang ada di puskesmas.
Instansinya juga akan membentuk Rabies Center di semua pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) pada 2025, untuk menanggulangi kasus gigitan hewan penular rabies di daerah ini secara cepat dan tepat.
Ia mengatakan saat ini sudah ada delapan Rabies Center dari 17 puskesmas di daerah ini, tahun depan semua puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan.