Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Marjohan berharap sistem kelistrikan di daerah ini saling terhubung atau interkoneksi dengan beberapa gardu induk daerah lain agar tidak ada lagi pemadaman listrik di daerah ini.
“Kita berharap interkoneksi, itu yang kita harapkan ke depannya jaringan listrik di daerah ini saling terhubung gardu induk daerah lain dan ‘obatnya’ itu saja,” katanya di Mukomuko, Senin.
Baca juga: PLN Mukomuko kelebihan daya listrik untuk pelanggan
Ia menyatakan, kalau pemerintah setempat tidak mempunyai program khusus untuk itu dan tidak ada anggaran yang tersedia dalam APBD untuk mengerjakan pembangunan listrik tersebut.
Menurutnya, pihak perusahaan listrik negara (PLN) sebagai pihak ketiga yang memiliki tugas dan fungsi dalam membangun sistem kelistrikan dan mencari solusi agar tidak terjadi pemadaman listrik di daerah ini.
Terkait dengan penyebab terjadinya pemadaman listrik oleh tanaman tumbuh milik masyarakat di daerah ini, ia menyebutkan pihaknya perlu melakukan rapat koordinasi dengan semua pihak terjadi.
Baca juga: Mukomuko segera bangun gudang perikanan
Selain itu, ia menambahkan pihaknya juga mengundang PT PLN setempat untuk mendengarkan keluhan apa saja yang menjadi keluhan perusahaan melakukan pemadaman listrik di daerah ini.
Ia menyatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan semua camat, lurah dan kepala desa di daerah ini guna mencari solusi bersama sehingga tidak terjadi lagi pemadaman listrik di daerah ini.
Menurutnya, kalau memang ada masyarakat di daerah ini yang memiliki kebun kelapa sawit yang menganggu jaringan listrik milik PLN setempat agar segera dibersihkan sehingga tidak terjadi gangguan listrik.
Selain itu, ia mengimbau kepedulian masyarakat dalam membersihkan lingkungan terutama tanaman tumbuh sepanjang jalan yang bisa menganggu jaringan listrik milik PLN setempat.
Ia berharap, masyarakat setempat dengan sukarela melepaskan tanaman yang menganggu kabel listrik untuk dibersihkan oleh petugas PLN di daerah ini.
Baca juga: 9.217 keluarga miskin Mukomuko terima BPNT sekitar September
Baca juga: Mukomuko targetkan penyaluran dana desa September
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
“Kita berharap interkoneksi, itu yang kita harapkan ke depannya jaringan listrik di daerah ini saling terhubung gardu induk daerah lain dan ‘obatnya’ itu saja,” katanya di Mukomuko, Senin.
Baca juga: PLN Mukomuko kelebihan daya listrik untuk pelanggan
Ia menyatakan, kalau pemerintah setempat tidak mempunyai program khusus untuk itu dan tidak ada anggaran yang tersedia dalam APBD untuk mengerjakan pembangunan listrik tersebut.
Menurutnya, pihak perusahaan listrik negara (PLN) sebagai pihak ketiga yang memiliki tugas dan fungsi dalam membangun sistem kelistrikan dan mencari solusi agar tidak terjadi pemadaman listrik di daerah ini.
Terkait dengan penyebab terjadinya pemadaman listrik oleh tanaman tumbuh milik masyarakat di daerah ini, ia menyebutkan pihaknya perlu melakukan rapat koordinasi dengan semua pihak terjadi.
Baca juga: Mukomuko segera bangun gudang perikanan
Selain itu, ia menambahkan pihaknya juga mengundang PT PLN setempat untuk mendengarkan keluhan apa saja yang menjadi keluhan perusahaan melakukan pemadaman listrik di daerah ini.
Ia menyatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan semua camat, lurah dan kepala desa di daerah ini guna mencari solusi bersama sehingga tidak terjadi lagi pemadaman listrik di daerah ini.
Menurutnya, kalau memang ada masyarakat di daerah ini yang memiliki kebun kelapa sawit yang menganggu jaringan listrik milik PLN setempat agar segera dibersihkan sehingga tidak terjadi gangguan listrik.
Selain itu, ia mengimbau kepedulian masyarakat dalam membersihkan lingkungan terutama tanaman tumbuh sepanjang jalan yang bisa menganggu jaringan listrik milik PLN setempat.
Ia berharap, masyarakat setempat dengan sukarela melepaskan tanaman yang menganggu kabel listrik untuk dibersihkan oleh petugas PLN di daerah ini.
Baca juga: 9.217 keluarga miskin Mukomuko terima BPNT sekitar September
Baca juga: Mukomuko targetkan penyaluran dana desa September
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019