Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengundang perusahaan minyak raksasa milik pengusaha Jerman dan Rusia yang berkantor di India untuk mengeksplorasi potensi minyak bumi di lepas pantai samudera hindia Bengkulu.

Potensi minyak bumi di Bengkulu ini berada di dua tempat yakni blok Manna di lepas pantai bagian selatan Bengkulu dan blok Mukomuko di lepas pantai bagian utara Bengkulu.

"Ada calon investor yang saya minta dari Jerman dan Rusia yang berpusat di India untuk melakukan survei lebih lanjut terhadap potensi oil di samudera hindia," kata Rohidin di Bengkulu, Kamis.

Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah melakukan pendataan awal terhadap potensi minyak bumi di dua lokasi tersebut.

Baca juga: Pemprov Bengkulu berencana renovasi mess Pemda

Bahkan, survei awal lokasi blok Manna dan blok Mukomuko ini sudah dilakukan sejak 2005 lalu. Hasil survei itu pun telah disampaikan ke Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM).

Kendati data mengenai potensi minyak bumi ini sudah diketahui sejak lama, namun hingga kini belum ada investor yang serius untuk mengeksplorasi potensi minyak di lepas pantai Bengkulu ini.

Rohidin menambahkan, saat melakukan kunjungan kerja ke India beberapa waktu lalu, ia mengundang perusahaan migas raksasa milik pengusaha Jerman dan Rusia itu untuk melakukan riset terlebih dahulu di dua lokasi minyak bumi tersebut.

Rencananya perusahaan minyak raksasa yang berkantor di India itu akan berkunjung ke Bengkulu pada 17 Agustus mendatang.

"Kepada investor asal Jerman dan Rusia itu saya katakan ayo coba kita eksplorasi untuk riset-riset lanjutan," kata Rohidin.

Baca juga: Sidang lanjutan gugatan PLTU, para tergugat sampaikan eksepsi

Selain mengajak perusahaan migas, Gubernur Bengkulu juga mengundang perusahaan asal India lainnya untuk melihat potensi ekonomi di Bengkulu. Hal ini dalam rangka pengembangan pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK).

Gubernur Bengkulu mengundang perusahaan suku cadang kendaraan bermotor terbesar di India untuk menjajal sektor manufaktur di Bengkulu.

Selain itu Gubernur Bengkulu juga mengajak pengusaha asal India untuk berinvestasi dalam pengerukan alur pelabuhan Pulau Baai dan penyediaan transportasi kereta api.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah ekspor batubara dari Bengkulu ke India. Seperti diketahui India merupakan negara importir batubara terbesar di dunia.

Tak kurang dari lima juta ton batubara yang dibutuhkan setiap tahunnya untuk mendukung perusahaan tekstil di India. Bengkulu termasuk salah satu pengekspor batubara terbesar ke India.

"Kalau mereka mau berinvestasi di pelabuhan dengan rel kereta api, saya katakan ini nanti ekspornya bisa langsung dari Pulau Baai ke India dan negara-negara lainnya," jelas Rohidin.

Baca juga: Pemilihan wagub ditargetkan sebelum 17 Agustus
Baca juga: Rohidin: pengedar narkoba perlu ditembak mati

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019