Calon anggota Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) di salah satu perguruan tinggi keagamaan negeri di Bengkulu meninggal saat mengikuti kegiatan pendidikan dasar atau Diksar untuk menjadi anggota pada Rabu (23/10). Korban adalah seorang perempuan berinisial SNH (18) yang merupakan warga Kota Bengkulu.

Kapolres Bengkulu Utara (BU) AKBP Ariefaldi Warganegara melalui Kapolsek Taba Penanjung, Iptu Jumipan Azharu dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis (24/10) mengatakan, dugaan sementara korban meregang nyawa akibat kelelahan dan kekurangan oksigen. Korban meninggal di Desa Rindu Hati, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah sekitar pukul 04.00 WIB.

"Benar bahwa ada salah satu mahasiswa Bengkulu meninggal dunia dalam kegiatan Diksar di Desa Rindu Hati sekitar pukul 4 malam. Diduga akibat kelelahan," kata Kapolsek Taba Penanjung Iptu Jumipan Azharu.

Satu hari sebelumnya, kata Kapolsek, tepatnya sekitar pukul 17.00 WIB korban sempat mengalami pingsan setelah melakukan long march pada pagi harinya. Saat itu korban pingsan karena diduga kelelahan. Saat itu panitia diketahui langsung memberikan penanganan medis pada korban. Namun hingga 2 jam kondisi korban juga belum memberikan tanda-tanda akan membaik.

Mengingat kondisi korban tak kunjung membaik, sekitar pukul 22.00 WIB panitia pun membawa korban ke Desa Rindu Hati dan kemudian langsung dibawa ke rumah sakit di Kabupaten Bengkulu Tengah. Kemudian sekitar pukul 04.00 WIB korban dinyatakan meninggal.

"Di rumah sakit korban telah dinyatakan meninggal. Kami akan memanggil dan memeriksa panitia serta pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut," kata Kapolsek Taba Penanjung.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019