Bengkulu (ANTARA) - Acara wisuda Sarjana, Pascasarjana dan Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) Periode II 2020 pada Rabu (28/10) lalu menyisakan haru setelah diketahui salah satu orangtua mewakili anaknya dalam prosesi pemindahan toga.
Dalam rapat senat terbuka orangtua dari Penty Gustini menjalani prosesi wisuda putrinya yang meninggal dunia karena sakit beberapa pekan menjelang wisuda.
Bak wisudawan dan wisudawati, kedua orangtua Penty berjalan langkah demi langkah menuju panggung yang seharusnya menjadi panggung kebahagian sang putri karena telah menyelesaikan studinya. Toga kebesaran Penty waktu itu dikenakan sang ibu.
“Anak ku, kutahu engkau ingin mempersembahkan yang terbaik untuk ayah dan ibu, kita mungkin punya kehendak, tapi Allah Subhanahu Wa Ta’ala punya kehendak lain. Seharusnya engkau ada di sana anakku bersama dengan teman-teman yang lain," kata orang tua almarhumah.
Pihak Dekan FKIP Biologi UMB, Elfahmi Lubis mengatakan almarhumah Penty Gustini adalah mahasiswi didikannya.
“Keluarga besar universitas mengucapkan bela sungkawa mendalam atas kepergian almarhumah. Semoga husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan. Aamiin,” tutup Elfahmi.
Saat itu, seluruh ruangan menjadi hening dan terdengar isak tangis teman-teman almarhumah dan tamu undangan. Begitu juga Rektor UMB Sakroni bersama anggota senat yang lain yang juga larut dalam suasana sedih dan haru.
Satu persatu mereka memberikan ucapan duka cita mendalam kepada kedua orang tua almarhumah, sambil memberikan semangat untuk menerima musibah ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
Meninggal usai skripsi, wisudawati Universitas Muhammadiyah Bengkulu digantikan orangtua
Jumat, 30 Oktober 2020 19:11 WIB 14236