Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Puluhan pedagang Pasar Subuh mendatangi kantor Wali Kota Bengkulu karena
menolak untuk direlokasikan ke Pasar Brokoto, Senin(17/12).
Kedatangan mereka disambut Asisten II Fachrudin dan selanjutnya menerima beberapa perwakilan pedagang untuk berdialog di ruang staf ahli bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu, Kepala Bidang Pasar serta staf ahli, Jumat.
"Tolong sampaikan ke Penjabat Sementara Wali Kota bahwa kami menolak untuk direlokasi ke Pasar Brokoto, kenapa kami sebagai pedagang kecil selalu jadi imbas pembangunan yang besar sehingga membuat kami sengsara," kata Ketua Pedagang pasar Subuh, Firman, Jumat.
Ia mengatakan,rencana relokasi yang akan dilakukan Pemerintah Kota Bengkulu pada Senin nanti berimbas kepada mereka baik psikologis maupun jual beli karena pembeli sudah ragu apakah pedagang masih berjualan disana atau tidak.
"Kemarin kami diundang pihak Unit Pelaksana Tugas Dinas Pasar Minggu dan dihadiri Kabid Pasar untuk berdialog, dari pertemuan itu kami telah meminta Kabid Pasar untuk menyampaikan unek-unek kami ke PJS Wali Kota namun hingga saat ini belum ada jawaban, lalu tadi pagi tim Pemkot datang untuk melakukan sosialisai," ujarnya.
Pedagang ayam potong, Isti Jatmiko mengatakan, keberadaan mereka di pasar Subuh tidak akan mengganggu proyek pembangunan pemerintah karena mereka berjualan dari pukul 00.00 hingga 08.00 WIB.
"Saya sudah berjualan disana sejak 24 tahun lalu, kemudian kami dikambinghitamkan oleh pihak Pasar Tradisional Modern yang tidak menginginkan keberadaan kami disana," ujarnya.
Asisten II Pemerintah Kota Bengkulu, Fachrudin Siregar mengatakan pembangunan tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperindah Kota Bengkulu. Relokasi pedagang ke Pasar Brokoto merupakan salah satu langkah untuk menjadikan kawasan Suprapto menjadi ikon Bengkulu.
"Untuk itu kami mencarikan tempat yang baru, jika Pasar Brokoto itu dijadikan pasar yang baru maka fasilitas akan dibenahi termasuk angkutan kota agar pasar tersebut ramai," ujarnya.
Menurut Fachrudin, tidak ada alasan tidak mau dipindahkan karena Pasar Brokoto sepi sebab dimanapun keberadaan pedagang pasti dicari pembeli.Dia berjanji akan menyampaikan keluhan dan permintaan pedagang Pasar Subuh kepada PJS Wali Kota Sumardi.
Sementara itu, Kabid Pasar Suzana mengatakan,kapasitas tampung Pasar Brokoto untuk menampung pedagang dari Pasar Subuh yang akan direlokasi mencapai 350 orang sehingga cukup untuk menampung pedagang Pasar Subuh.
"Soal daya tampung tidak menjadi masalah karena sudah disiapkan," ujarnya.
Setelah melakukan dialog tersebut, perwakilan pedagang menemui puluhan pedagang lain yang menunggu hasil dialog. Mereka memutuskan menunggu jawaban dari PJS Wali Kota dan akan tetap berjualan pada Senin nanti. (ANTARA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Kedatangan mereka disambut Asisten II Fachrudin dan selanjutnya menerima beberapa perwakilan pedagang untuk berdialog di ruang staf ahli bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu, Kepala Bidang Pasar serta staf ahli, Jumat.
"Tolong sampaikan ke Penjabat Sementara Wali Kota bahwa kami menolak untuk direlokasi ke Pasar Brokoto, kenapa kami sebagai pedagang kecil selalu jadi imbas pembangunan yang besar sehingga membuat kami sengsara," kata Ketua Pedagang pasar Subuh, Firman, Jumat.
Ia mengatakan,rencana relokasi yang akan dilakukan Pemerintah Kota Bengkulu pada Senin nanti berimbas kepada mereka baik psikologis maupun jual beli karena pembeli sudah ragu apakah pedagang masih berjualan disana atau tidak.
"Kemarin kami diundang pihak Unit Pelaksana Tugas Dinas Pasar Minggu dan dihadiri Kabid Pasar untuk berdialog, dari pertemuan itu kami telah meminta Kabid Pasar untuk menyampaikan unek-unek kami ke PJS Wali Kota namun hingga saat ini belum ada jawaban, lalu tadi pagi tim Pemkot datang untuk melakukan sosialisai," ujarnya.
Pedagang ayam potong, Isti Jatmiko mengatakan, keberadaan mereka di pasar Subuh tidak akan mengganggu proyek pembangunan pemerintah karena mereka berjualan dari pukul 00.00 hingga 08.00 WIB.
"Saya sudah berjualan disana sejak 24 tahun lalu, kemudian kami dikambinghitamkan oleh pihak Pasar Tradisional Modern yang tidak menginginkan keberadaan kami disana," ujarnya.
Asisten II Pemerintah Kota Bengkulu, Fachrudin Siregar mengatakan pembangunan tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperindah Kota Bengkulu. Relokasi pedagang ke Pasar Brokoto merupakan salah satu langkah untuk menjadikan kawasan Suprapto menjadi ikon Bengkulu.
"Untuk itu kami mencarikan tempat yang baru, jika Pasar Brokoto itu dijadikan pasar yang baru maka fasilitas akan dibenahi termasuk angkutan kota agar pasar tersebut ramai," ujarnya.
Menurut Fachrudin, tidak ada alasan tidak mau dipindahkan karena Pasar Brokoto sepi sebab dimanapun keberadaan pedagang pasti dicari pembeli.Dia berjanji akan menyampaikan keluhan dan permintaan pedagang Pasar Subuh kepada PJS Wali Kota Sumardi.
Sementara itu, Kabid Pasar Suzana mengatakan,kapasitas tampung Pasar Brokoto untuk menampung pedagang dari Pasar Subuh yang akan direlokasi mencapai 350 orang sehingga cukup untuk menampung pedagang Pasar Subuh.
"Soal daya tampung tidak menjadi masalah karena sudah disiapkan," ujarnya.
Setelah melakukan dialog tersebut, perwakilan pedagang menemui puluhan pedagang lain yang menunggu hasil dialog. Mereka memutuskan menunggu jawaban dari PJS Wali Kota dan akan tetap berjualan pada Senin nanti. (ANTARA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012