Sejumlah pedagang telok abang memenuhi kawasan kantor Wali Kota Palembang di Jalan Merdeka menjelang hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia.
Menurut beberapa pedagang di Palembang, Jumat, menjelang HUT RI memang merupakan musiman untuk menjajakan telok abang yang menjadi tradisi bagi warga Palembang.
Camat Gandus selaku panitia HUT RI Kota Palembang Jufriansyah mengatakan bahwa penjualan telok abang tersebut biasanya memang ramai saat menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Palembang.
Telok abang tersebut dilekatkan atau ditempel di miniatur kapal jukung yang dijual oleh para pedagang.
Ia menjelaskan telok abang merupakan telur yang direbus dan diwarnai menjadi warna merah sehingga banyak orang Palembang menyebutnya dengan sebutan telok abang, karena abang sendiri merupakan arti lain dalam bahasa Palembang berarti warna merah.
"Sejak saya kecil telok abang ini sudah ada ya, dan di Kecamatan kami pun ikut memeriahkan dengan memasang bendera merah putih sejak awal Agustus," katanya.
Ia menambahkan perayaan HUT RI di Kota Palembang biasanya dimeriahkan dengan berbagai aktivitas perlombaan seperti lomba bidar di Sungai Musi.
Ahmad salah seorang pedagang telok abang mengaku menjelang perayaan HUT RI di Kota Palembang warga banyak yang membeli miniatur kapal jukung yang ada telok abang tersebut dengan harga bervariasi Rp25.000 hingga Rp50.000, sehingga mampu meningkatkan penghasilan.
Sementara itu Ririn Seorang warga mengatakan ini merupakan keunikan yang ada di Kota Palembang dan kemungkinan hanya bisa ditemui di Kota Palembang.
Iya mengaku setiap tahunnya membeli telok abang miniatur kapal jukung tersebut untuk anak-anaknya dan memeriahkan hiasan rumah selain bendera untuk menyemarakkan HUT RI.