Kelompok mahasiswa Bengkulu, Jumat (20/12) membawa 4 bangkai penyu yang ditemukan mati disekitar lokasi pembuangan air bahang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara Bengkulu.

"Kami mendapat informasi dari warga sejak pagi tadi (Jumat 19/12) ada 4 penyu yang ditemukan mati disekitar pembuangan air bahang PLTU Teluk Sepang. Empat bangkai penyu ini kami bawa ke kantor gubernur untuk mempertanyakan apa penyebab banyak sekali penyu yang mati akhir-akhir ini disekitar PLTU itu," kata salah satu perwakilan mahasiswa, Hadi Pratama.

Baca juga: Sudah 15 penyu mati di Bengkulu

Kata Hadi, mereka menyayangkan kedatangan mereka tidak disambut oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Merysah. Perwakilan mahasiswa ini diterima oleh Asisten II Setda Provinsi Bengkulu Yuliswani.

Mahasiswa ini juga tidak mendapatkan jawaban pasti atas pertanyaan mereka yakni penyebab banyaknya penyu yang mati secara mendadak disekitar lokasi pembuangan air bahang PLTU batubara Bengkulu.

"Gubernur katanya sedang di Jakarta, diwakili oleh ibu asisten. Ibu asisten ini juga tidak ada ide apa yang harus dilakukan untuk menghentikan kematian penyu secara mendadak ini. Jadi nol besar dari kantor gubernur ini," tegas Hadi.

Dijelaskan Hadi, mahasiswa menduga kematian penyu secara mendadak ini disebabkan oleh perubahan temperatur suhu air di perairan Bengkulu yang disebabkan oleh aktivitas PLTU batuara.

Untuk meyakinkan dugaan ini, kata Hadi, pihaknya meminta Gubernur Bengkulu untuk menghentikan sementara uji coba PLTU batubara Bengkulu ini selama satu bulan saja. Hal ini untuk melihat apakah dalam rentang waktu sejak PLTU dihentikan masih ditemukan penyu yang mati.

Baca juga: Sikapi kematian penyu di Bengkulu, tim investigasi penting dibentuk

"Kalau tetap banyak penyu yang mati artinya asumsi kita salah. Tetapi permintaan kami ini juga tidak disanggupi oleh ibu asisten," jelas Hadi.

Terhitung sejak 10 November lalu sudah 19 penyu yang ditemukan mati disekitar lokasi pembuangan air bahang PLTU batubara Bengkulu. Penyu ke-15 ditemukan mati berjarak 100 meter dari saluran limbah PLTU. Hari ini saja, Jumat (19/12) sudah ditemukan 4 ekor penyu yang mati.

Sementara itu, HSE Engineer PT TLB PLTU batubara Bengkulu, Zulhelmi Burhan mengatakan, pihaknya secara konsisten terus melakukan pemantauan terhadap air keluaran di kolam air bahang. Hasilnya, air bahang ini dalam keadaan baik yakni masih dibawah baku mutu yang ditetapkan pemerintah.

Zulhelmi juga mengaku pihaknya tidak mengetahui apa penyebab kematian belasan penyu secara mendadak ini, meskipun penyu itu ditemukan mati disekitar lokasi air bahang PLTU batubara Bengkulu.

"Kami juga tidak tahu penyebab kematian penyu itu, walaupun penyu itu katanya ditemukan didekat lokasi air bahang.
Sekarang kami juga sedang menunggu hasil dari BKSDA, karena kami tidak punya kompetensi untuk melakukan penyelidikan kematian penyu tersebut," kata Zulhelmi saat dihubungi, Jumat.

Baca juga: 12 penyu mati, berikut analisa dosen kelautan Universitas Bengkulu

Baca juga: Tempo dua bulan, 12 penyu mati di pantai Bengkulu

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019