Pihak sekolah SMA Negeri 2 Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengakui jika Astrid Aprilia (15) pelajar sekolah tersebut yang dinyatakan hilang sejak 8 November 2019 lalu yang diduga menjadi korban pembunuhan dikenal sebagai anak yang pendiam.

Baca juga: Pria di Bengkulu Tengah bunuh istri sendiri

"Anaknya itu pendiam dan anak yang baik, walaupun dia baru sekitar tiga bulan sekolah di SMA Negeri 2 Rejang Lebong," kata Jumari guru bidang olahraga di SMA Negeri 2 Rejang Lebong saat dihubungi, Minggu.

Kendati belum lama mengenal korban tambah dia, karena Astrid baru menginjak kelas X atau kelas 1 SMA, namun teman-teman sekelasnya menyebutkan sebagai anak yang baik dan mereka merasa kehilangan mengingat tingkat keakraban sekolah itu begitu tinggi.

Untuk itu dia, berharap kasus hilangnya pelajar sekolah itu yang dikabarkan menjadi korban pembunuhan dan tengkorak yang diduga korban ditemukan petugas kepolisian setempat pada Rabu (22/1) lalu di Sungai Air Merah, Kecamatan Curup Tengah, bisa terungkap semuanya dan pelakunya bisa dihukum berat.

Sementara itu, nenek Nurhayati (65), nenek korban yang selama ini merawat dan membesarkannya sejak kecil saat ditemui di bedengan Gang Palm RT 8 Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Curup Timur mengatakan, jika Astrid di rumah tidak banyak omong.

Baca juga: Cegah penculikan anak, polisi di Bengkulu tingkatkan patroli

"Anaknya pendiam, kalau pulang sekolah langsung masuk rumah dan kalau pergi juga selalu pamit," ujar dia.

Kendati pihak kepolisian saat ini sudah menemukan tengkorak kepala manusia yang diduga cucunya itu, namun Nurhayati belum yakin jika itu adalah cucunya dan masih akan menunggu hasil tes DNA yang dilakukan pihak kepolisian setempat.

Sebelumnya petugas Polres Rejang Lebong menemukan tengkorak manusia diduga Astrid Aprilia pelajar SMAN 2 Rejang Lebong yang dinyatakan hilang pada 8 November 2019 lalu. Pelajar ini diduga menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka Yoki Aminoto alias YA (32), warga Kelurahan Talang Ulu, Kecamatan Curup Timur yang merupakan sopir angkot langganannya sendiri, di mana mayatnya dibuang ke Sungai Air Merah sehari setelah korban dinyatakan hilang.

Berdasarkan pengakuan tersangka kepada petugas penyidik pembunuhan ini dilakukannya lantaran ingin menguasai harta benda milik korban yakni sepeda motor, namun pengakuan tersangka ini masih didalami oleh penyidik guna mengetahui motif lain dan kemungkinan adanya tersangka lainnya.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020