Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, proses pengerjaan fisik pembangunan jalan tol yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatera Selatan oleh PT Hutama Karya sudah dimulai, hal ini disampaikannya di depan Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Kota Bengkulu, Rabu (5/2).
Kata Rohidin, Provinsi Bengkulu merupakan provinsi kecil disebelah barat Pulau Sumatera. Secara geografis, sebelah timur Provinsi Bengkulu dihadapkan dengan Taman Nasional Bukit Barisan dan disebelah barat dihadapkan dengan samudera hindia. Posisi ini membuat Provinsi Bengkulu terisolir dari provinsi lain.
Baca juga: Monumen Fatmawati di Bengkulu, Jokowi sebut tanda hormat atas perjuangan ibu negara
Baca juga: Ibu Fatmawati di mata Presiden Jokowi
Jalan tol yang menghubungkan Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu dan Kota Lubuk Linggau, Sumsel sepanjang 95 kilometer ini sangat dibutuhkan sebagai upaya membuka keterisolasian Provinsi Bengkulu.
"Persoalan yang paling pokok yang kami hadapi adalah keterisolasian. Maka kami berterima kasih kepada bapak Presiden melalui Menteri PUPR sudah menetapkan penugasan langsung kepada PT HK untuk membuat sodetan konektivitas dari jalur tengah Pulau Sumatera ke Provinsi Bengkulu menghadap ke samudera hindau di Pulau Baai," kata Rohidin.
Dijelaskan Rohidin, proses pengerjaan fisik jalan tol seksi pertama yakni dari Kota Bengkulu ke Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu sepanjang 17 kilometer sudah mulai dikerjakan. Proses pembebasan lahan pun sudah berjalan.
"Sekarang PT HK sudah melakukan aktivitas fisik. Proses pembebasan lahan sudah berjalan. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama jalan tol ini akan menghubungkan dan menjadi pintu pembuka antara Provinsi Bengkulu dengan 4 provinsi tetangga," sambung Rohidin.
Baca juga: Ke Bengkulu, Presiden Jokowi sambangi rumah pahlawan nasional Ibu Fatmawati
Baca juga: Aktivis bentang spanduk sambut Presiden Jokowi di area PLTUb Bengkulu
Dikesempatan yang lain, usai meninjau lokasi pembagunan jalan tol, Selasa (4/2) lalu, Rohidin menyebut kemungkinan besar fisik bahu jalan tol ini akan mulai terlihat sekitar bulan Maret-April mendatang.
Mulanya, Pemerintah Provinsi Bengkulu mengusulkan dalam kunjungannya ke Bengkulu, Presiden Jokowi juga bersedia melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking jalan tol Bengkulu - Sumsel, namun agenda ini batal dilakukan.
Karena itu, Rohidin berharap nantinya ketika pembangunan jalan tol ini selesai dikerjakan, Presiden Jokowi bersedia kembali berkunjung ke Bengkulu untuk meresmikan jalan tol ini.
Baca juga: Sembilan tuntutan mahasiswa untuk Jokowi, termasuk tutup PLTU batu bara
Baca juga: Empat mahasiswa Bengkulu diamankan polisi saat mendemo presiden Jokowi
Selain menyampaikan progres pembangunan jalan tol, dihadapan Presiden Jokowi Gubernur Bengkulu juga menyampaikan soal geliat pertumbuhan ekonomi. Rohidin menglaim, pertumbuhan investasi di Bengkulu dalam 2 tahun terakhir meningkat 168 persen.
Hal ini dicapai setelah berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bengkulu yang tak terlepas dari dukungan Presiden Jokowi, terutama dalam pengembangan Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu dan peralihan pengelolaan Bandara Fatmawati dari Kemenhub ke Angkasa Pura II.
"Pertumbuhan investasi kita dua tahun terakhir meningkat 168 persen. Kemudian forum investasi yang kita bentuk baik daerah dan tingkat nasional, bahkan dengan sistem perizinan yang kita permudah dengan sistem online single submission," papar Rohidin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Kata Rohidin, Provinsi Bengkulu merupakan provinsi kecil disebelah barat Pulau Sumatera. Secara geografis, sebelah timur Provinsi Bengkulu dihadapkan dengan Taman Nasional Bukit Barisan dan disebelah barat dihadapkan dengan samudera hindia. Posisi ini membuat Provinsi Bengkulu terisolir dari provinsi lain.
Baca juga: Monumen Fatmawati di Bengkulu, Jokowi sebut tanda hormat atas perjuangan ibu negara
Baca juga: Ibu Fatmawati di mata Presiden Jokowi
Jalan tol yang menghubungkan Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu dan Kota Lubuk Linggau, Sumsel sepanjang 95 kilometer ini sangat dibutuhkan sebagai upaya membuka keterisolasian Provinsi Bengkulu.
"Persoalan yang paling pokok yang kami hadapi adalah keterisolasian. Maka kami berterima kasih kepada bapak Presiden melalui Menteri PUPR sudah menetapkan penugasan langsung kepada PT HK untuk membuat sodetan konektivitas dari jalur tengah Pulau Sumatera ke Provinsi Bengkulu menghadap ke samudera hindau di Pulau Baai," kata Rohidin.
Dijelaskan Rohidin, proses pengerjaan fisik jalan tol seksi pertama yakni dari Kota Bengkulu ke Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu sepanjang 17 kilometer sudah mulai dikerjakan. Proses pembebasan lahan pun sudah berjalan.
"Sekarang PT HK sudah melakukan aktivitas fisik. Proses pembebasan lahan sudah berjalan. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama jalan tol ini akan menghubungkan dan menjadi pintu pembuka antara Provinsi Bengkulu dengan 4 provinsi tetangga," sambung Rohidin.
Baca juga: Ke Bengkulu, Presiden Jokowi sambangi rumah pahlawan nasional Ibu Fatmawati
Baca juga: Aktivis bentang spanduk sambut Presiden Jokowi di area PLTUb Bengkulu
Dikesempatan yang lain, usai meninjau lokasi pembagunan jalan tol, Selasa (4/2) lalu, Rohidin menyebut kemungkinan besar fisik bahu jalan tol ini akan mulai terlihat sekitar bulan Maret-April mendatang.
Mulanya, Pemerintah Provinsi Bengkulu mengusulkan dalam kunjungannya ke Bengkulu, Presiden Jokowi juga bersedia melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking jalan tol Bengkulu - Sumsel, namun agenda ini batal dilakukan.
Karena itu, Rohidin berharap nantinya ketika pembangunan jalan tol ini selesai dikerjakan, Presiden Jokowi bersedia kembali berkunjung ke Bengkulu untuk meresmikan jalan tol ini.
Baca juga: Sembilan tuntutan mahasiswa untuk Jokowi, termasuk tutup PLTU batu bara
Baca juga: Empat mahasiswa Bengkulu diamankan polisi saat mendemo presiden Jokowi
Selain menyampaikan progres pembangunan jalan tol, dihadapan Presiden Jokowi Gubernur Bengkulu juga menyampaikan soal geliat pertumbuhan ekonomi. Rohidin menglaim, pertumbuhan investasi di Bengkulu dalam 2 tahun terakhir meningkat 168 persen.
Hal ini dicapai setelah berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bengkulu yang tak terlepas dari dukungan Presiden Jokowi, terutama dalam pengembangan Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu dan peralihan pengelolaan Bandara Fatmawati dari Kemenhub ke Angkasa Pura II.
"Pertumbuhan investasi kita dua tahun terakhir meningkat 168 persen. Kemudian forum investasi yang kita bentuk baik daerah dan tingkat nasional, bahkan dengan sistem perizinan yang kita permudah dengan sistem online single submission," papar Rohidin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020