Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring mengusulkan agar Terminal Regional tipe A Air Sebakul, Kota Bengkulu yang saat ini kondisinya terbengkalai agar dialihfungsikan menjadi pusat pembinaan olahraga.
Kata Usin, pengalihfungsian lahan terminal tersebut menjadi tempat pemusatan olahraga diyakini akan banyak memberikan manfaat, ketimbang lahan dan bangunan yang merupakan aset milik Pemerintah Provinsi tersebut dijadikan tempat maksiat, seperti yang terjadi saat ini.
"Ada beberapa pilihan untuk pengalihan, bisa untuk pemusatan keolahragaan, atau sarana prasarana yang dibutuhkan atlit. Kalau sekarang keberadaan terminal cenderung tidak menghasilkan apa-apa. Bahkan menuai protes warga, lantaran dijadikan tempat kumpul-kumpul saja," kata Usin di Bengkulu, Senin (17/2).
Dijelaskan Usin, kondisi terminal yang sudah terbengkalai ini akan menjadi salah satu bahan untuk dibahas oleh Panitia Khusus (Pansus) revisi Peraturan Daerah (Perda) tentang retribusi jasa dan usaha di DPRD Provinsi Bengkulu.
Pansus tersebut, sambung Usin, juga akan membahas soal peruntukan pengalihan lahan terminal. Sebab, selain untuk menjadi tempat pemusatan olahraga, warga disekitar terminal juga mengusulkan agar terminal itu dialihfungsikan menjadi pasar penyangga.
Usin menambahkan, nantinya keputusan lahan terminal itu akan dialihfungsikan menjadi tempat pemusatan olahraga atau pasar penyangga tergantung dari pembahasan di Pansus. Yang jelas, sambung Usin, pihaknya akan mengambil langkah agar aset milik Pemprov tersebut tidak lagi terbengkalai dan bisa menghasilkan pendapatan asli daerah.
Terlebih, jika melihat kondisi terminal tersebut saat ini memang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Usin meyakini biaya untuk melakukan rehab bangunan tersebut sama dengan biaya untuk membuat terminal baru.
"Kebetulah saya Ketua Pansus revisi Perda tentang retribusi jasa dan usaha, nantinya aset terminal itu bagaimana caranya dapat berkontribusi untuk menunjang pendapatan asli daerah.
Kalau warga lebih mengusulkan terminal itu dijadikan pasar penyangga bagi warga di sekitar dan warga perbatasan," papar politisi Partai Hanura ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Kata Usin, pengalihfungsian lahan terminal tersebut menjadi tempat pemusatan olahraga diyakini akan banyak memberikan manfaat, ketimbang lahan dan bangunan yang merupakan aset milik Pemerintah Provinsi tersebut dijadikan tempat maksiat, seperti yang terjadi saat ini.
"Ada beberapa pilihan untuk pengalihan, bisa untuk pemusatan keolahragaan, atau sarana prasarana yang dibutuhkan atlit. Kalau sekarang keberadaan terminal cenderung tidak menghasilkan apa-apa. Bahkan menuai protes warga, lantaran dijadikan tempat kumpul-kumpul saja," kata Usin di Bengkulu, Senin (17/2).
Dijelaskan Usin, kondisi terminal yang sudah terbengkalai ini akan menjadi salah satu bahan untuk dibahas oleh Panitia Khusus (Pansus) revisi Peraturan Daerah (Perda) tentang retribusi jasa dan usaha di DPRD Provinsi Bengkulu.
Pansus tersebut, sambung Usin, juga akan membahas soal peruntukan pengalihan lahan terminal. Sebab, selain untuk menjadi tempat pemusatan olahraga, warga disekitar terminal juga mengusulkan agar terminal itu dialihfungsikan menjadi pasar penyangga.
Usin menambahkan, nantinya keputusan lahan terminal itu akan dialihfungsikan menjadi tempat pemusatan olahraga atau pasar penyangga tergantung dari pembahasan di Pansus. Yang jelas, sambung Usin, pihaknya akan mengambil langkah agar aset milik Pemprov tersebut tidak lagi terbengkalai dan bisa menghasilkan pendapatan asli daerah.
Terlebih, jika melihat kondisi terminal tersebut saat ini memang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Usin meyakini biaya untuk melakukan rehab bangunan tersebut sama dengan biaya untuk membuat terminal baru.
"Kebetulah saya Ketua Pansus revisi Perda tentang retribusi jasa dan usaha, nantinya aset terminal itu bagaimana caranya dapat berkontribusi untuk menunjang pendapatan asli daerah.
Kalau warga lebih mengusulkan terminal itu dijadikan pasar penyangga bagi warga di sekitar dan warga perbatasan," papar politisi Partai Hanura ini.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020