"Perluasan TPA Air Sebakul terus kita upayakan dengan terus melakukan negosiasi dengan para pemilik tanah di sekitar TPA, namun belum ada yang mau menjualnya dan kalaupun ada yang menawarkan itu pun dengan harga tinggi," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu Riduan di Bengkulu, Kamis.
Ia menyebutkan bahwa lahan TPA Air Sebakul yang memiliki luas sekitar 6,8 hektare telah penuh dengan sampah yang dihasilkan warga Kota Bengkulu dan diperkirakan hanya dapat menampung sampah kurang lebih satu tahun.
Sebab, kata dia, saat ini jumlah sampah yang masuk ke TPA Air Sebakul per hari berkisar 300 hingga 350 ton.
"Saat ini Pemerintah Kota Bengkulu masih terus berusaha untuk melakukan perluasan ke bagian sisi TPA yang tidak berdekatan dengan pemukiman warga," ujarnya.
Perluasan area TPA Air Sebakul penting dilakukan sebab sampah di TPA tersebut telah melebihi kapasitas sejak beberapa waktu lalu.
Lanjut Riduan, perluasan TPA tersebut dilakukan 2023 dan 2024, sebab pada tahun ini Pemerintah Kota Bengkulu masih melakukan penawaran terhadap para pemilik tanah di sekitar lokasi.
Sementara itu, warga RT 8 Kelurahan Sawah Lebar tepatnya belakang Stadion Semarak Kota Bengkulu mengeluhkan adanya tumpukan sampah yang menggunung setinggi lima meter yang berada dekat dengan pemukiman warga.
Selain mengeluarkan bau tidak sedap, tingginya tumpukan sampah tersebut juga dikhawatirkan akan longsor dan menimbun pengendara yang melewati jalanan tersebut.
"Kami takutkan nanti ada anak anak atau orang yang melintas, tumpukan sampah ambruk jelas sangat membahayakan sekali," terang ketua RT 08 Dasri.
Tumpukan sampah tersebut telah ada sekitar tiga bulan lalu dan hingga saat ini masih menggunung di belakang Stadion Semarak Kota Bengkulu.
Ia meminta tumpukan sampah tersebut secepat mungkin dibersihkan sehingga tidak mengganggu kenyamanan warga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DLH Kota Bengkulu perluas tempat penampungan sampah