Rejang Lebong (ANTARA Bengkulu) - Sebanyak 3.118 warga Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, yang tersebar di 165 desa dan kelurahan pada 15 kecamatan masih buta huruf atau buta aksara.
"Warga yang belum mengenal baca tulis ini kebanyakan berasal dari kalangan usia produktif yakni 20 hingga 45 tahun," kata Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Rejanglebong, Daharis Nasution, Jumat
Meski masih mencapai ribuan orang, namun jumlah warga buta aksara ini sudah mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 3.854 orang.
Warga yang masih belum mengenal baca tulis dan berhitung yang saat ini disebut keaksaraan fungsional tersebut kata dia, selama ini timbul karena faktor kemiskinan.
Selain itu tidak tersedianya sarana pendidikan untuk bersekolah di desa mereka sehingga harus bersekolah di daerah lainnya, serta kurangnya kesadaran para orang tua untuk menyekolahkan anaknya sejak dini.
Untuk itu pihaknya sejak 2007, telah mendirikan pusat pelatihan dan belajar untuk kalangan masyarakat yang belum bisa membaca dan menulis dalam 15 kecamatan di daerah itu.
Warga yang belum bisa membaca dan menulis ini dapat menimba ilmu pengetahuan dalam 30 kelompok belajar yang mereka bentuk.
"Hasilnya, setiap tahunnya sebanyak 300 warga berhasil mengentaskan buta aksara sehingga bisa membaca dan menulis pada ujian dasar yang dilanjutkan ujian kemandirian," tambahnya.
Jika sudah lulus ujian, warga tersebut akan diberikan sertifikat berupa Surat Keterangan Melek Aksara (Sukma), sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Daharis mengatakan Pemkab Rejang Lebong menargetkan pada 2015 buta aksara di daerah itu akan dientaskan.
Untuk itu dia meminta dukungan dari semua kalangan dan pemkab setempat dalam menyukseskan program ini, karena tanpa dukungan semua pihak program tersebut sulit direalisasikan. (T.KR-NMD/Y006)
Ribuan warga Rejang Lebong buta aksara
Jumat, 3 Februari 2012 8:19 WIB 1813
.....Warga yang belum mengenal baca tulis ini kebanyakan berasal dari kalangan usia produktif yakni 20 hingga 45 tahun.....