Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, melaporkan ratusan warga di kabupaten itu saat ini masih mengungsi akibat dampak badai siklon tropis Seroja yang melanda wilayah itu.
"Ratusan warga mengungsi karena rumah mereka tidak bisa ditinggali untuk sementara, sebagian besar karena atapnya hancur bahkan ada yang sampai roboh," kata Kepala Pelaksana BPBD Sabu Raijua Javid Ndu Ufi ketika dihubungi dari Kupang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan dampak badai siklon tropis Seroja yang melanda wilayah Sabu Raijua Minggu (4/4) dini hari.
Javid mengatakan lebih dari 100 warga saat ini mengungsikan diri di tempat yang lebih aman karena rumah mereka tidak bisa ditempati untuk sementara akibat diterjang badai Seroja.
Ia menyebutkan sejumlah titik pengungsian warga seperti di pasar Teliha di Kecamatan Sabu Timur sekitar 18 kepala keluarga (KK), selain itu sekitar 40 KK di Desa Budae yang mengungsi ke ruang serba guna di desa setempat.
Beberapa KK juga mengungsi ke rumah jabatan Bupati Sabu Raijua meskipun atap rumah tersebut juga bocor akibat badai Seroja namun masih bisa digunakan.
Javid menjelaskan sebagai langkah penanganan darurat, pemerintah daerah melalui Dinas Sosial dan BPBD telah menyalurkan bantuan bahan kebutuhan pokok berupa beras, mi, dan lainnya bagi warga di lokasi pengungsian.
Ia mengatakan dampak kerusakan akibat badai Seroja di Sabu Raijua cukup parah yang menyebar pada lima kecamatan di Pulau Sabu dan satu kecamatan di Pulau Raijua.
Saat ini, kata dia proses pendataan masih terus dilakukan di lapangan melalui koordinasi secara berjenjang melalui kecamatan hingga desa/kelurahan. Selain itu upaya penanganan berupa pembersihan pohon tumbang maupun puing bangunan yang roboh juga masih berlangsung di lapangan.
Sementara korban jiwa yang dilaporkan saat ini sebanyak dua orang akibat terseret arus kali dan tenggelam di laut. Belum ada laporan korban jiwa khusus akibat badai siklon tropis Seroja pada Minggu dini hari, katanya.
Ratusan warga masih mengungsi dampak badai Seroja
Kamis, 8 April 2021 11:20 WIB 991