Kingston, Jamaika, (Antara/Reuters) - Mantan juara dunia 100 meter Asafa Powell dan
peraih medali perak estafet 4x100 Olimpiade Sherone Simpson, dinyatakan
positif menggunakan obat terlarang stimulasi Oxilophrine pada kejuaraan
atletik Jamaika, bulan lalu.
Dalam pernyataan Minggu, Powell
menyatakan bahwa ia ditest positif menggunakan stimulasi itu, yang sama
dengan Ephedrine tapi memiliki struktur kimia berbeda dan merupakan
salah satu jenis yang dilarang Badan Anti-Doping Dunia (World
Anti-Doping Agency's = WADA).
"Saya ingin menyatakan kepada
keluarga saya, teman-teman dan semua pendukung saya di seluruh dunia,
saya saya tidak pernah secara sengaja menggunakan suplemen atau obat
yang melanggar peraturan. Saya tidak pernah dan tidak akan pernah
menipu," kata Powell.
Powell, penyandang gelar dunia 100 meter
antara 2005 dan 2008, ketika membuat catatan 9,74 detik, yang kemudian
dipecahkan atlet yang kini menyandang rekor dan rekan senegaranya dari
Jamaika, Usain Bolt.
Simpson, anggota tim Jamaika dalam nomor
estafet 4X100 meter putri yang meraih medali perak pada Olimpiade London
tahun lalu, menyatakan ia diperiksa positif menggunakan obat terlarang
jenis yang sama saat mengikuti uji coba.
Atlet berusia 28 tahun
itu menyelesaikan lari 100 meter dengan waktu sama pada Beijing 2008 dan
meraih medali emas pada nomor estafet 4X100 meter di Athena empat tahun
sebelumnya.
"Ini merupakan waktu paling menyulitkan bagi saya," kata Simpson dalam pernyataannya.
"Sebagai seorang atlet, saya tahu saya harus bertanggung jawab atas apa
pun yang masuk ke dalam tubuh saya. Tapi saya tidak secara sengaja
menenggak obat ilegal atau apa pun guna mengubah kecepatan berlari
saya," katanya.
Sebelumnya, salah satu sumber berita yang dekat
dengan atlet Jamaika, mengatakan, ada lima atlet yang ditest positif
menggunakan obat terlarang untuk meningkatkan kemampuan penampilan pada
kejuaraan itu.
Sumber berita itu mengatakan, dua di antaranya
mereka pelari jarak pendek (sprinter) sedangkan tiga lainnya di nomor
lain. Disebutkan, satu di antaranya adalah atlet junior.
Pelatih
lari 100 dan 200 meter yang menangani Bolt dan Yohan Blake mengatakan,
atletnya tidak terlibat dalam dakwaan itu. Blake tidak ikut bertanding
karena sedang cedera sedangkan Bolt memenangi nomor 100 meter.
Ketua Komisi Anti-Doping Jamaika (JADCO) Herb Elliott menyatakan bahwa
mereka menerima "laporan penemuan pemeriksaan analisis dari sample A".
"Kami tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut hingga atlet itu
menjawab apa yang terjadi pada sample A miliknya yang sudah diperiksa
itu," katanya.
Bulan lalu, atlet putri paling sukses di Jamaika, Veronica
Campbell-Brown,
ditest positif menggunakan diuretic, yang dapat digunakan untuk menutup
atau menghalangi pemeriksaan penggunaan obat terlarang.
Juara
dua kali 200 meter Olimpiade itu dihukum Asosiasi Administratif Atletik
Jamaika dan akan menunggu hasil dengar pendapat yang akan dilakukan
dalam panel disiplin.
Penerjemah: A.R. Loebis
Sprinter Jamaika Powel dan Simpson positif doping
Senin, 15 Juli 2013 9:11 WIB 826