Jakarta (Antara Bengkulu) - Para pedagang kue kering mengaku meraih omzet 50 persen lebih besar dari hari biasa, dengan banyaknya warga Jakarta yang membeli kue kering untuk kebutuhan di hari raya.
"Menjelang ramadhan seperti ini omzet bisa naik hingga 50 persen, pembeli juga semakin ramai. Terutama pada h-7 sampai h-3 pembeli akan semakin ramai lagi untuk berburu kue-kue kering atau makanan ringan," ujar penjual kue kering di Pasar Benhil, Qonita di Jakarta, Jumat.
Harga setiap jenis kue beragam mulai dari Rp20.000 hingga Rp110.000/kg tergantung dari jenisnya. Selain melonjaknya harga bahan pokok, harga kue kering juga ikut mengalami kenaikan antara Rp4.000 hingga Rp10.000/kg.
"Dari distributornya semuanya sudah naik, jadi saya juga menaikkan harga kalau tidak bisa merugi. Tetapi pembeli rata-rata tidak berkeberatan dengan kenaikan harga tersebut, karena mereka butuh," kata Qonita.
Frida, salah seorang pembeli mengaku tetap saja membeli kue-kue tersebut walaupun harganya naik. "Kalau tidak ada kue saat lebaran rasanya ada yang kurang."
Tidak hanya pakaian, kue kering setiap tahunnya juga memiliki tren tersendiri yang banyak diminati pembeli. Setiap tahunnya terdapat kue-kue kering yang cukup inovatif, di antaranya yang baru adalah lontong paris, cendol keju dan biskuit tiga rasa. Harga yang dipatok cukup mahal berkisar Rp110.000/kg.
Kue kering seperti nastar, kue keju, kue sagu, lidah kucing, dan sumpia masih menjadi incaran para pembeli menjelang hari raya. Semua kue tersebut rata-rata juga naik dari harga Rp100.000 menjadi Rp110.000/kg.
Susan, pembeli lainnya juga mengemukakan meski harga kue naik ia tetap membeli karena sudah merupakan suatu kebutuhan saat Lebaran. (Antara)
Omset kue kering naik jelang Lebaran
Jumat, 26 Juli 2013 22:15 WIB 3692