Astana, Kazakhstan (Antara) - Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan menandatangani kerja sama penanggulangan dan kontra terorisme di sela-sela kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan bertepatan dengan 20 tahun hubungan kedua negara.
Penandatanganan yang dilangsungkan di Hotel Rixos President Astana tersebut dilakukan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyad Mbai dan Kepala Komite keamanan nasional Kazakhstan untuk Kontra Terorisme Nurgali Dauletbekovich Bilisbekov.
Selain penandatangan nota kesepahaman mengenai kerja sama penanggulangan terorisme, juga ditandatangan nota kesepahaman terkait pencegahan pencucian uang dan pembiayaan terorisme antara Pusat Pelaporan dan Analisis Data Keuangan (PPATK) dengan Komite kerja sama monitoring keuangan Kazakhstan.
Nota kesepahaman itu ditandatangani oleh Ketua PPATK Muhammad Yusuf dan Mussirayly Utabayev.
Kerja sama ketiga yang ditandatangani adalah Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Akademi Administrasi Publik di bawah Presiden Republik Kazakhstan untuk kerja sama pendidikan diplomatik diantara kedua negara.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Yuri O Thamrin dan Rektor Akademi Administrasi Publik Kazakhstan Bolatbek Abrassilov.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri dijadwalkan akan bertemu Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev pada Senin siang mulai pukul 15.00 WIB.
Indonesia-Kazakhstan tanda tangani kerja sama kontra terorisme
Senin, 2 September 2013 14:52 WIB 1059