Astana, Kazakhstan (Antara) - Mie instan Indonesia berpotensi menambah pangsa pasarnya di Asia Tengah khususnya Kazakhstan termasuk tawaran pemerintah setempat bagi pengusaha Indonesia untuk berinvestasi di bidang tersebut.
"Kunjungan ini merupakan basis yang sangat penting untuk meningkatkan neraca perdagangan kita. Sebagaimana saya tahu bisnis berkembang pesat antara lain mie instan dan bisa dijual di Kazakhstan. Kami siap mendukung pengusaha Indonesia di Kazakhstan. Pengusaha kita juga bisa terus bekerja sama," kata Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev dalam keterangan pers bersama Presiden Susilo Bambang Yudhyono usai pertemuan kedua pemimpin negara di Istana Presiden di Astana, Kazakhstan, Senin sore waktu setempat.
Ia mengatakan kerja sama dan nilai perdagangan kedua negara terus tumbuh memasuki usia 20 tahun hubungan diplomatik antara Kazakhstan dan Indonesia.
Nazarbayev yakin target kedua negara untuk mencapai angka perdagangan hingga 100 juta dolar AS pada 2017 dapat tercapai.
Manfaatkan peluang
Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pengusaha Indonesia tentu akan memanfaatkan peluang investasi pengembangan pabrik mie instan di Kazakhstan mengingat negara itu merupakan penghasil tepung terigu dan gandum yang baik.
"Kazakhstan memproduksi tepung terigu dan gandum, kami memiliki pengalaman yang panjang mendirikan pabrik mie instan dan Insya allah ada investasi di sini," kata Presiden.
Presiden Yudhoyono mengatakan permasalahan rute logistik antara Indonesia dan Kazakhstan akan dibenahi antara lain dengan membuka rute penerbangan langsung antara Jakarta-Almaty atau Jakarta-Astana.
Kepala Negara mengatakan tak hanya mie instan, kerja sama energi dan juga bidang lainnya termasuk kebudayaan dengan menggelar 'culture day' baik di Jakarta maupun Astana bila bisa dilakukan untuk memperkuat hubungan kedua negara yang saling menguntungkan.
Pada Senin siang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev di Istana Presiden Kazakhstan. Selain melakukan pembicaraan empat mata, kedua delegasi negara sahabat itu juga melakukan pertemuan bilateral.
Mendampingi Presiden dalam pertemuan itu antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, Mendikbud Muhammad Nur, Mensesneg Sudi Silalahi dan Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tandjung serta sejumlah pejabat lainnya.
Kazakhstan tertarik mie instan produksi Indonesia
Selasa, 3 September 2013 2:57 WIB 1089