Bengkulu (Antara Bengkulu) - Rahmawati Soekarnoputri tak mampu menahan airmatanya saat memasuki rumah pengasingan Ayahnya di Kelurahan Anggut Atas Kota Bengkulu, Sabtu.
Putri kedua Bung Karno itu mengaku baru pertamakali menginjakkan kaki di Bengkulu, yang merupakan daerah asal Fatmawati, ibu kandungnya.
Kunjungan pertama ini bukan tanpa alasan. Rahmawati memenuhi undangan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh untuk menghadiri pekan orientasi calon anggota legislatif se-Provinsi Bengkulu.
"Ini pertamakalinya saya ke Bengkulu," katanya singkat.
Memasuki rumah bersejarah yang sudah berstatus Benda Cagar Budaya (BCB) itu, senyum ceria terlihat di wajah Rahma.
Raut wajahnya terlihat cerah, meski memakai stelan hitam dan duduk di atas kursi roda.
Memasuki beranda, Rahmawati yang berkunjung ke Rumah Bung Karno bersama Surya Paloh menyempatkan mengisi buku tamu di meja teras rumah.
Benda pertama yang menarik perhatiannya adalah surat cinta Bung Karno di dalam foto berbingkai di ruang depan rumah.
Surya Paloh membacakan isi surat Bung Karno yang ditujukan kepada Fatmawati itu yang membuat Rahmawati mulai menitikkan air mata.
Adik kandung Megawati yang kini bergabung di Partai Nasdem sebagai Ketua Dewan Pertimbangan itu terlihat tak sanggup menahan emosinya.
Dipandu seorang juru pelihara rumah Bung Karno, Rahmawati mengamati semua benda-benda bersejarah di dalam rumah itu, termasuk foto-foto keluarga.
Salah satu foto yang menarik perhatian adalah foto Fatmawati dengan tiga putrinya yakni Megawati, Rahmawati dan Sukmawati Soekarnoputri.
Selama melihat isi rumah, Rahma tidak banyak berkata-kata. Surya Paloh yang bertindak seperti "pemandu" lebih banyak mengomentari sosok pribadi Bung Karno dari benda-benda peninggalannya.
Selama menjalani pengasingan pada 1938 hingga 1945 di Bengkulu, Bung Karno memiliki grup teater bernama "Montecarlo".
Bahkan kostum-kostum yang dipakai dalam pementasan teater yang disebut juga tunil itu masih tersimpan dalam sebuah lemari di salah satu ruangan.
"Bung Karno pemimpin yang penuh talenta, arsitek yang jiwa seninya tinggi, politiknya hebat dan rasa nasionalisme yang selalu bergelora," kata Ketua Umum Partai Nasdem itu.
Pulang Kampung
Kedatangan Rahmawati yang menghabiskan 30 menit di rumah bersejarah itu mendapat perhatian dari pengunjung. Tidak sedikit yang meminta berfoto bersama.
Saat ditanya wartawan tentang kesannya tentang rumah pengasingan Bung Karno itu, Rahmawati yang melihat-lihat kerajinan tangan dan pernak pernik yang dijual di bagian belakang rumah tidak dapat menahan emosi.
"Kalian sudah tahu," katanya sembari menahan tangis dan tidak dapat berkata-kata.
"Ibu sampai kehilangan kata-kata, karena terharu," kata artis Jane Shalimar, kekasih putranya, Didi Mahadika.
Sebelumnya saat memberikan sambutan dalam pekan orientasi caleg Partai Nasdem se-Provinsi Bengkulu di salah satu hotel di Kota Bengkulu, Rahmawati di depan ribuan kader Nasdem mengakui baru pertamakali datang ke Bengkulu.
"Saya sudah beberapa kali merencanakan ke Bengkulu tetapi selalu ada halangan. Hari ini bersama Pak Surya Paloh dan Pak Sekjen Rio Capella yang juga orang Bengkulu, saya bisa hadir, tanpa hambatan," katanya disambut tepuk tangan para kader dan simpatisan Partai Nasdem.
Ia mengatakan pemerintah pusat perlu lebih memperhatikan Bengkulu yang saat ini tercatat sebagai daerah tertinggal di Sumatra.
Partai Nasdem kata dia siap membawa perubahan bagi Bengkulu yang dimulai dengan pemenangan pada Pemilu 2014.
Target tiga besar nasional dalam perolehan suara menurutnya tidak bisa dilepaskan dari dukungan kader da masyarakat Bengkulu.
"Semangat perubahan yang diusung Nasdem sama dengan perjuangan Partai Pelopor yang saya bangun, tapi kurang beruntung karena tidak lolos sebagai peserta Pemilu," tambahnya.
Rahmawati berpesan kepada para caleg di Bengkulu agar satu komando yakni berkoordinasi dan komunikasi yang baik dengan seluruh jajaran partai.
Ia juga mengajak seluruh kader Partai Pelopor agar bergabung ke Partai Nasdem sebab tujuan dan cita-cita yang diperjuangkan Nasdem dan Pelopor adalah sama.
*
Kala Rahmawati Soekarnoputri "pulang kampung"
Sabtu, 14 September 2013 17:00 WIB 5274