Pekanbaru (Antara Bengkulu) - Menteri Linkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan, isu lingkungan sengaja dihembuskan oleh organisasi non pemerintah (NGO) terutama asing dengan tujuan industri "pulp and paper" dan kelapa sawit di Indonesia tidak bisa berkembang.
"Itu betul. Jadi sekarang kita harus jaga agar jangan sampai isu lingkungan yang sengaja di bawa NGO asing untuk menyerang industri kertas, kelapa sawit dan lain sebagainya, tidak terus-terusan dihembuskan," ujarnya di Pekanbaru, Rabu.
Balthasar hadir di Pekanbaru dalam rangka menutup Rapat Kerja Nasional Kadin Indonesia Bidang Agribisnis dan Pangan Bersama Bidang Lingkungan Hidup, Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan yang dilaksanakan 16-17 September 2013.
Kalau NGO terutama asing sengaja menghembuskan isu lingkungan, menurutnya, maka yang bisa dilakukan pihaknya menjaga lingkungan melalui perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang kertas dan perkebunan kelapa sawit penghasil minyak sawit mentah (CPO).
Indonesia memiliki generasi penerus yang jumlah tidak sedikit dan untuk saat ini saja, jumlah penduduk lebih dari 240 juta jiwa yang tersebar dari Sabang, Nanggroe Aceh Darusalam hingga Merauke, Papua.
"Makanya kita harus jaga lingkungan terutama peusahaan. Baru dengan cara itu, kita harus melawan NGO asing dengan mengatakan kami lebih tahu apa yang terbaik bagi lingkungan kami," jelasnya.
Pihaknya tengah berusaha betul agar industri di Indonesia bisa berkerja dan meminta pihak perusahaan agar tetap menerapkan praktek ramah terhadap lingkungan disekitar operasional perusahaan.
Balthasar mengaku pernah berkunjung ke Amerika Serikat saat berlangsung acara pertanian dan mereka ingin memasukan sejenis genetik untuk berbagai tanaman, tapi pihaknya melarang sesuai undang-undang lingkungan yang berlaku di Indonesia.
"Kenapa Amerika setuju dan sedangkan Indonesia menolak. Saya bilang sama dia, 'you' Amerika dan saya Indonesia. Saya bikin aturan menurut negara saya dan bukan negara orang lain," ucapnya.
Dia juga memberi apresiasi kepada Kadin yang membuat acara rapat kerja nasional di bidang lingkungan selama dua hari di Kota Pekanbaru, Riau, yang dianggap penting untuk mempertemukan pihak industri dengan pembuat kebijakan.
"Kita buat kebijakan, tapi pelaku usaha eksekutornya. Sehingga merupakan suatu momen yang penting, supaya eksekutor menjadi tahu apa yang harus mereka kerjakan. Industri tetap jalan dan lingkungan harus dijaga, hanya itu harapan kami," beber Balthasar. (Antara)