Jambi (Antara Bengkulu) - Harga tandan buah segar sawit di Provinsi Jambi terus merangkak naik, hal ini disebabkan permintaan pasar yang semakin tinggi.
Menurut Sekretaris Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Provinsi Jambi Nasrul Hadi di Jambi, Selasa, permintaan tandan buah segar (TBS) naik dikarenakan pasokan minyak kedelai dari negara-negara pengimpor sudah semakin menipis.
Tingginya permintaan TBS tersebut sangat berpengaruh pada harga jual, dan hingga 24 Oktober 2013, harga TBS per kilogram mencapai Rp1.710," ujarnya.
Ia menjelaskan, menipisnya pasokan kedelai membuat permintaan ekspor CPO meningkat tajam. Tak hanya itu, membaiknya perekonomian dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga ikut mempengaruhi perubahan harga.
"Krisis ekonomi global sudah berangsur membaik. Tingginya permintaan CPO diharapkan membantu perekonomian negara dan daerah," katanya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari rapat TBS, harga TBS umur 3 tahun seharga Rp1.348 per kilogram, umur 4 tahun Rp1.426 per kilogram, umur 5 tahun Rp1.493 per kilogram, umur 6 tahun Rp1.556 per kilogram.
Selanjutnya umur 7 tahun Rp1.596 per kilogram, umur 8 tahun Rp1.628 per kilogram, umur 9 tahun Rp1.661 per kilogram, dan umur 10 tahun Rp1.710 per kilogram.
Sawit merupakan salah satu komoditas andalam Provinsi Jambi, selain karet yang produksinya hampir merata di seluruh kabupaten, antara lain Muarojambi, Sarolangun, Tebo, Batanghari, Bungo dan Kabupaten Merangin.
Selain ditanam oleh masyarakat, sawit juga ditanam oleh sejumlah perusahaan yang dilengkapi dengan pabrik pengolah kelapa sawit menjadi CPO.(ant)
Harga TBS di Jambi merangkak naik
Selasa, 22 Oktober 2013 23:25 WIB 1767