Atlet elite tenis meja DKI Jakarta David Jacobs mengatakan olahraga disabilitas makin populer dan berkembang pesat seiring dengan banyaknya ajang besar yang bergulir, termasuk Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua.
David menyebut peserta di pesta olahraga terbesar edisi ke-16 jauh lebih banyak dibanding Peparnas XIV Riau pada 2012 dan XV Jawa Barat pada 2016, khususnya untuk cabang olahraga tenis meja.
Menurut David Jacobs hal ini tak lepas dari perhatian pemerintah pusat atas makin berprestasinya atlet Indonesia di pentas internasional seperti Paralimpiade Tokyo 2020.
"Sehingga animo masyarakat disabilitas lebih banyak yang terjun menjadi atlet. Hal ini sangat positif untuk pembinaan ke depan. Saya berharap akan banyak atlet potensial lahir di Peparnas Papua," ujar David Jacobs yang meraih perunggu para tenis meja TT10 di Paralimpiade Tokyo.
Cabang olahraga tenis meja di Peparnas Papua berlangsung di Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, 6-13 November. Jumlah peserta yakni 266 atlet dari 33 provinsi dan mempertandingkan 44 nomor dari klasifikasi tuna daksa, tunarungu, tunagrahita, dan tunanetra.
Tak kurang dari 40 atlet yang pernah berkompetisi di level internasional juga tampil di Istora Papua Bangkit. Jawa Barat dan DKI Jakarta adalah kontingen paling banyak memiliki atlet elite dengan masing-masing delapan. Kemudian Jawa Tengah mengirim enam atlet.
Sementara Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, dan Papua masing-masing tiga atlet elite. Kalimatan Barat, Kalimantan Timur, Maluku, Riau, Sulawesi Utara, dan Sumatera Barat sama-sama punya satu atlet elite.
Tenis meja adalah satu dari lima cabang olahraga andalan Indonesia di ajang internasional selain renang, bulu tangkis, atletik, dan angkat berat.
Pada Paralimpiade Tokyo 2020, Indonesia mengirim tiga atlet. Dua di antaranya akan turun di Peparnas Papua membela DKI Jakarta yakni David Jacobs dan Komet Akbar. Sementara Adyos Astan hadir bersama kontingen Maluku.
Sesuai dengan peraturan yang diterapkan di Peparnas Papua, atlet elite hanya diperkenankan bersaing pada satu nomor pertandingan.
David Jacobs pun hanya akan turun di nomor tunggal putra TT10. Meski langganan tampil di kompetisi internasional, atlet DKI Jakarta itu enggan meremehkan lawan-lawannya.
"Target pribadi ingin menjadi yang terbaik dan meraih emas. Persaingan ada Komet Akbar yang satu kontingen dengan saya dan harus mewaspadai pemain lainnya, termasuk tuan rumah Papua karena belum pernah bertanding dengan mereka," kata David Jacobs.