Mukomuko (Antara Bengkulu) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Mukomuko, Provinsi Bengkulu merancang habitat asli "mikih" yaitu ikan
langka dari daerah setempat, sebagai lokasi karantina sementara sebelum
ikan itu di budidayakan.
"Rekayasa habitat ikan mikih sedang dipikirkan. Kami masih menunggu
anggaran," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten
Mukomuko, Sukiman, di Mukomuko, Minggu.
Ia mengatakan, rekayasa habitat itu bertujuan memberikan peluang
hidup ikan tersebut karena dua tahun ini dikarantina mati terus.
Untuk itu, kata dia, sebelum induk ikan yang banyak hidup di hulu
Sungai Air Dikit itu ditangkap dan dikarantina, maka disiapkan dahulu
tempat sebagai bentuk habitat aslinya.
"Kita coba menyiapkan tempat sesuai habitatnya, setelah itu kita modifikasi," ujarnya.
Ia menerang, instansi itu dibantu nelayan sudah beberapa kali
berhasil menangkap hidup induk ikan "Mikih", namun tidak lama setelah
itu ikan tersebut mati.
Ikan tersebut, lanjutnya, dikarantina di Balai Benih Ikan (BBI) di
Kecamatan Lubuk Pinang dengan kondisi tempatnya sama seperti jenis ikan
lain.
Ia menilai, sepertinya ikan ini tidak bisa sembarangan tempat saja
sebagai lokasi asal karantina dengan tempat sama dengan jenis ikan lain
di BBI.
Para peneliti Peneliti dari Balai Penelitian dan Pengembangan Budi
Daya Air Tawar Bogor, Jawa Barat, sebelumnya telah mengidentifikasi
secara ilmiah spesies ikan mikih yang hanya ditemui di daerah itu.
"Identifikasi ini untuk mengetahui karakteristik ikan `mikih` itu
jenis apa, karena Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia memiliki banyak
koleksi ikan," kata peneliti dari Balai Penelitian dan Pengembangan Budi
Daya Ikan Air Tawar Bogor, Jojo Subagga. (Antara)
Mukomuko rancang habitat asli ikan Mikih
Minggu, 15 Desember 2013 17:32 WIB 2385