Jakarta (ANTARA) - Sepanjang 2021, kehadiran ponsel lipat di industri smartphone global nampaknya semakin memanas.
Apalagi dengan kehadiran Samsung Galaxy Z Flip3 yang kini menyabet predikat inovasi terbaik tahun ini dari majalah TIME, rasanya model ponsel lipat pun semakin banyak dirilis oleh distributor ponsel.
Ponsel lipat di masa 2008 sempat memuncaki prestasi yang gemilang, terutama Motorola Razr V3 yang kala itu banyak sekali penggemarnya.
Di Indonesia bahkan ponsel itu semakin terkenal karena sering mejeng menjadi “aksesoris” wajib dari para tokoh di sinetron- sinetron remaja dan dewasa.
Nampaknya tren ponsel lipat akan kembali berjaya dan menuju 2022 tren ponsel lipat clamshell juga mulai naik daun.
Awal mula
Tren ponsel lipat di era smartphone mungkin bisa ditandai di 2019 dengan diumumkannya Samsung Galaxy Fold yang saat itu belum masuk seri Z dan Huawei dengan Huawei Mate X-nya.
Kedua produsen ponsel asal Asia itu bersaing di Februari 2019 mengeluarkan ponsel lipat yang terbilang masih berukuran jumbo.
Harganya pun cenderung mahal dan masih banyak orang yang meragukan bahwa ponsel itu akan berhasil.
Namun ternyata diluar prediksi, sambutan pasar cukup baik meski tak sedikit juga kritik dari para penggunanya yang menemukan masalah dibagian tekukan layarnya.
Tak lama, di November 2019 Motorola pun ikut masuk dalam industri smartphone lipat menghidupkan kenangan dari Motorla RAZR V3 yang dulu berjaya sebagai ponsel lipat di awal 2000-an.
Akhirnya Motorola Razr pun rilis di Februari 2020, dan bisa dibilang tren clamshell sebenarnya dimulai oleh Motorola.
Tak lama dari perilisan Motorola itu, Samsung akhirnya mengumumkan juga lini ponsel lipat berbentuk clamshell yang dikenal dengan nama Galaxy Z Flip.
Tentunya bagi ponsel besutan Korea yang kini memiliki pengaruh global luar biasa berkat Hallyu atau Korean Wave maka tak butuh waktu lama untuk ponsel ini mencuri perhatian masyarakat dunia.
Galaxy Z Flip pun sempat mejeng di beberapa drama korea hits seperti “It’s Okay to be Not Okay” yang dibintangi oleh Kim Soo Hyun dan Seo Yea Ji, “Penthouse” yang juga mencuri perhatian, hingga drama “Itaewon Class” yang dibintangi oleh Park Seo Jun, Kwon Nara, serta Ahn Bo Hyun.
Tentunya dengan penampilan itu, wajar jika Galaxy Z Flip pun akhirnya mendapatkan penerimaan yang lebih baik di tengah masyarakat dibanding dengan saingannya yaitu Motorola Razr 2019.
Dengan penerimaan yang baik, mulai muncul adanya secercah harapan ponsel lipat bisa berjaya di industri smartphone.
Halaman Selanjutnya: Mulai meroket
Mulai meroket
Memasuki 2021, mulai semakin banyak produsen smartphone yang tertarik dengan ponsel lipat.
Sebut saja Xiaomi yang mengeluarkan Mi Mix Fold, lalu yang terbaru ada Oppo dengan Oppo Find N yang masih dirilis eksklusif di China.
Bahkan Oppo Find N yang diperkenalkan lewat Oppo Inno Day langsung mencuri perhatian dan bisa dibilang memberi angin segar untuk varian ponsel lipat saingannya.
Pada ponsel lipat model clamshell, model ini juga nampaknya akan banyak bertebaran di 2022 sejak Samsung mengeluarkan Samsung Galaxy Z Flip3.
Selain tampilannya yang lebih modis dan berbeda dari generasi sebelumnya, Galaxy Z Flip3 memberikan kesan elegan yang belum ditemukan di ponsel- ponsel smartphone high-end lainnya.
Promosi Galaxy Z Flip3 juga terbilang cukup kencang, bagaimana tidak?
Beragam drama Korea kembali menampilkan ponsel lipat itu seperti dalam drama “Hometown Cha Cha Cha” hingga tak luput kembali ponsel itu tampil dalam drama “Penthouse” musim ketiga.
Tidak berhenti sampai disitu, Samsung juga dengan cakapnya menggaet idol group yang kini terkenal secara global, BTS, pada saat meluncurkan ponsel terbaru dari seri Galaxy Z itu.
Maka tidak heran, semakin banyak masyarakat dunia yang menginginkan ponsel lipat teranyar yang rilis pada Agustus 2021 itu.
Dengan animo yang sangat besar terhadap kehadiran Galaxy Z Flip3 tak heran ada banyak kolaborasi yang dilakukan dengan jenama- jenama global seperti edisi khusus Thom Browne, Maison Kitsune, hingga Dr. Denim.
Pemegang predikat “Penemuan Terbaik 2021” versi majalah TIME itu, akhirnya membangkitkan semangat kompetitif dari para produsen ponsel lainnya.
Huawei yang nampaknya gerah pun, pada Desember ini merilis ponsel lipat clamshell pertamanya yang disebut P50 Pocket.
P50 Pocket meski terlihat berbeda dari Galaxy Z Flip3 namun nampaknya masih belum bisa menyaingi popularitas ponsel asal Negeri Ginseng itu.
Disamping spesifikasi yang belum mampu terhubung layanan 5G, saat ini ponsel P50 Pocket masih dijual terbatas di negara asalnya yaitu China.
Menuju Puncak
Tak terasa 2022 tinggal dua hari lagi, persaingan industri ponsel menghadirkan ponsel lipat pun semakin memanas terutama untuk model clamshell.
Saat ini saja yang sudah terkonfirmasi menyediakan model clamshell untuk ponsel pintarnya sudah ada dua produsen yaitu Oppo dan Xiaomi.
Meski belum pasti kapan kedua perusahaan asal China itu akan merilis ponsel jenis itu di 2022.
Lalu untuk pengembangan ponsel lipat lainnya seperti model trifold atau ponsel yang bisa dilipat menjadi tiga bagian juga tengah dikerjakan oleh Microsoft dan Samsung.
Tentunya masih tidak menutup kemungkinan akan ada lagi deretan produsen ponsel yang tertarik dan tergiur menghadirkan ponsel lipat di 2022.
Dari segi kinerja dan performa, ponsel smartphone berbentuk batang nampaknya masih akan mendominasi pasar dan belum akan usang dalam waktu dekat.
Namun kehadiran ponsel lipat di industri smartphone memang menggiurkan khususnya dari segi desain yang nampak paling bergaya.
Terutama untuk kalangan kelas atas, ponsel ini sangat cocok untuk jadi aksesoris pelengkap agar terkesan mewah dan trendi.
Ponsel lipat bisa menjadi pilihan anda untuk digunakan sehari- hari dan cocok untuk anda yang suka tampil beda.