Payakumbuh (Antara) - Hasil ubinan padi uji coba demplot nutrimas Kelompok Tani Arrahman Kelurahan Talang Kecamatan Payakumbuh Barat mencapai 7,6 ton per hektare, meskipun perlakuan yang diberikan petani belum 100 persen sesuai arahan.
Ketua tim Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kota Payakumbuh, Sumatera Barat Dt Singo, Rabu, mengatakan penggunaan produk nutrimas mampu meningkatkan produksi lahan petani sebanyak 2,1 ton/Ha.
"Jadi wajar, hasil ubinan dari demplot ini mencapai 7,6 ton/ha, naik dari rata-rata hasil petani yang hanya 5,5 ton/ha," kata Dt.Singo.
Menurut dia, kenaikan itu cukup bagus dari segi kuantitas karena akan menguntungkan petani. Namun dari segi kualitas sebagai padi sehat organik, harus diuji labor terlebih dahulu.
"Semula perlakukan yang diminta kepada petani pada kelompok tani Arrahman adalah dengan mengganti penggunaan urea 100 persen kepada produk nutrimas dan mempertahankan pupuk NPK. Namun, dalam prosesnya, petani mengubah perlakuan itu dengan memberikan pupuk urea, dan masih tetap menyemprotkan nutrimas," kata Dt. Singo.
Menurut dia, perubahan perlakuan itu karena petani cemas melihat tanaman padi di demplot berwarna agak kekuning-kuningan.
Salah seorang anggota kelompok tani Arrahman, Afrizon mengakui hal tersebut. Menurut dia, petani agak cemas akan gagal panen melihat warna tanaman yang agak kekuningan sehingga memutuskan menggunakan pupuk urea. Namun, pemberian pupuk itu hanya sekitar 40 persen dari pemberian normal pada tanaman padi lain.
Selain itu, pada umur padi seminggu, lahan demplot tersebut sempat tergenang air selama tiga hari. Beruntung padi yang baru ditanam masih selamat.
Menurut Afrizon, hasil ubinan peningkatan kuantitas panen padi dengan penggunaan nutrimas sebanyak 2,1 ton/ha tersebut cukup menggembirakan petani.
"Biasanya hasil panen kami di lahan ini sekitar 3,5 ton-5,5 ton/ha. Dengan menggunakan nutrimas meningkat menjadi 7,6 ton/ha. Ini cukup membantu kesejahteraan petani," kata dia.
Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh, Benny Warlis saat panen padi demplot keltan Arrahman mengatakan uji coba terhadap produk swasta yang ditawarkan tersebut merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan hasil pertanian masyarakat serta mengarah pada padi sehat (organik).
"Selama ini kendala yang dihadapi untuk menuju pertaian organik di Payakumbuh adalah tidak semua petani mau segera beralih meninggalkan pupuk kimia, sehingga terjadi selang seling antara lahan padi organik dan lahan padi an organik dari hulu air ke hilir.
Hal tersebut menyebabkan kegagalan pada lahan organik, sehingga petani kembali menggunakan pupuk an organik," kata Benny yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian tersebut.
Dia mengatakan, dalam eksposnya, produk nutrimas dapat memecahkan persoalan itu. Tanaman yang diberikan perlakuan pupuk nutrimas tanpa urea, tidak terpengaruh meskipun lahan di sebelahnya menggunakan pupuk an organik."Hal ini layak dicoba oleh petani. Namun, apakah padi hasil demplot ini padi organik atau tidak, tentu perlu hasil lab terlebih dahulu," kata dia.
Ditemui terpisah, Ketua PPNSI(Perhimpunan Petani dan Nelayan Sejahtera Indonesia) Irza Liberti, Rabu mengungkapkan, pihaknya telah beberapa waktu mendampingi pihak nutrimas melakukan uji coba di sejumlah demplot dengan hasil yang menggembirakan.
"Rata-rata peningkatan hasil produksi padi mencapai 3 ton/ha jika perlakukaannya sesuai dengan arahan yang diberikan, "kata dia. (Antara)
Hasil padi organik Payakumbuh 7,8 ton per hektare
Rabu, 29 Januari 2014 8:39 WIB 1576