Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni di Bengkulu, Senin, mengatakan bahwa banyaknya warga yang mengantre dan menimbulkan kerumunan untuk mendapatkan minyak goreng berpotensi menyebabkan penyebaran COVID-19 semakin besar.
Oleh karena itu, bagi pihak-pihak yang ingin menyelenggarakan kegiatan, termasuk operasi pasar dapat melakukan koordinasi terlebih dulu dengan Satuan Tugas COVID-19.
Menurut dia, penyelenggaraan kegiatan perlu dikoordinasikan agar tidak menyalahi prokes yang ditetapkan oleh pemerintah dan menimbulkan klaster COVID-19.
"Selalu kita minta agar berkoordinasi dengan Satgas COVID-19, ada pemberitahuan terlebih dahulu, sehingga bisa diatur prokesnya dengan jumlah warga bisa 50 persen dari kapasitas," kata Herwan.
Ia menyebutkan kasus COVID-19 di Provinsi Bengkulu masih tinggi sehingga kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa yang perlu koordinasi antar-pihak, seperti Satgas COVID-19 tingkat labupaten ataupun kota.
Kemudian untuk kegiatan yang tidak terencana seperti operasi pasar agar dapat dipersiapkan terlebih dahulu sebab saat ini masyarakat sedang gencar mencari minyak goreng sehingga menimbulkan kerumunan.
Lanjut Herwan, saat ini angka penambahan kasus COVID-19 fluktuatif atau masih naik turun dan saat ini tercatat angka kasus aktif di Provinsi Bengkulu mencapai 4.975 orang.