Kepala kantor wilayah Dirjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu Syarwan di Bengkulu, Minggu mengatakan untuk pencairan BLT tahap pertama hanya 63 desa di Provinsi Bengkulu.
"Lambannya pencarian BLT juga disebabkan karena banyaknya desa di Provinsi Bengkulu belum mengurus penyaluran dana desa," kata Syarwan.
Disebutkan Syarwan, ada tiga Kabupaten yang belum mencairkan Dana Desa sama sekali di antaranya Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang.
Sedangkan enam wilayah lainnya yaitu Kabupaten Bengkulu Utara baru satu desa yang telah mencairkan BLT dengan total Rp19,8 juta atau 0,0 persen.
Kemudian Kabupaten Bengkulu Selatan yang telah mencairkan BLT ke 43 desa dengan total dana Rp3,1 miliar atau 3 persen.
Sementara untuk Kabupaten Seluma, menurut Syarwan, baru satu desa yang telah mencairkan BLT dengan dana Rp92 juta atau 0,1 persen, Kabupaten Kaur satu desa dengan dana Rp21 juta atau 0,0 persen.
Selanjutnya Kabupaten Mukomuko sebanyak 15 desa dan total dana Rp954 juta atau 0,8 persen dan Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak dua desa yang menerima BLT sebesar Rp138 juta atau 0,1 persen.
"Hingga saat ini dana yang telah disalurkan untuk dana desa dan BLT sebesar Rp15,7 miliar," ujarnya.
Syarwan mengatakan, sebanyak 1.341 desa di Provinsi Bengkulu yang seharusnya telah menerima bantuan dana desa dan BLT dengan total anggaran mencapai Rp1,09 triliun.
Namun hingga saat ini hanya 63 desa dari enam Kabupaten di Provinsi Bengkulu yang baru mencairkan atau menyalurkan dana tersebut.
Ia berharap agar Kepala Desa di Provinsi Bengkulu untuk segera mengurus persyaratan untuk mencairkan dana desa dan BLT.
"Sebab saat ini masih pandemi COVID-19 sehingga masyarakat sangat membutuhkan BLT untuk membantu perekonomian mereka," terangnya.