Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Jum'at, mengatakan bahwa saat ini pengisian BBM jenis solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) dilayani dari pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB.
Jika pengisian di setiap SPBU kembali normal maka jadwal atau aturan jam pengisian BBM jenis solar di kembalikan seperti awal atau sebelum terjadinya kelangkaan.
"Jika stok atau kuota BBM jenis solar subsidi di wilayah Provinsi Bengkulu telah aman maka pembatasan pelayanan akan dihilangkan," kata Rohidin.
Aturan pembatasan tersebut dilakukan agar tidak terjadinya kemacetan yang menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat lainnya pada siang hari.
Namun aturan pelayanan pengisian BBM tersebut malah menyulitkan para supir truk di Bengkulu sebab mengganggu pekerjaan mereka.
Lanjut Rohidin, saat ini kuota pengisian solar subsidi di Provinsi Bengkulu berangsur-angsur aman dan penyaluran pengisian juga telah dilakukan lebih awal.
Diketahui, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) menjamin ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi di Provinsi Bengkulu dan menambah kuota solar hingga 8 persen serta menjamin penyaluran bahan bakar berjalan dengan maksimal.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional saat ini di atas 5 persen sehingga pihaknya terus memastikan stok dan menjamin terjaganya proses distribusi di lapangan dengan maksimal.
“Stok solar subsidi secara nasional di level 20 hari dan setiap hari stok ini sekaligus proses penyaluran ke SPBU terus dimonitor secara real time dan untuk wilayah Bengkulu sudah menambah sekitar 8 persen," ujarnya.