Bengkulu (Antara) - Puluhan kepala keluarga di Kelurahan
Rawamakmur Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu mulai menggagas mata
pencaharian adaptif perubahan iklim.
"Ada 28 kepala keluarga yang terlibat untuk program mata
pencaharian adaptif perubahan iklim," kata Emrodi dari Yayasan Kabahill
Bengkulu, di Bengkulu, Sabtu.
Ia mengatakan program tersebut digagas melalui program "Climate
Adaption and Disaster Resilience-Cadre" atau Adaptasi Perubahan Iklim
dan Pengurangan Risiko Bencana di Bengkulu.
Yayasan Kabahill Bengkulu bekerja sama dengan Badan Bantuan
Pembangunan Internasional Amerika Serikat (Usaid) dan "Project Concern
International" (PCI).
Ada tiga jenis program mata pencaharian adaptif yang dimulai
masyarakat dampingan yakni pertanian organik, perikanan air tawar dan
pembuatan makanan ringan.
Untuk pertanian organik terdapat satu kelompok yang dikelola 15
kepala keluarga, perikanan darat dikelola tujuh kepala keluarga dan
makanan ringan sebanyak enam kepala keluarga.
"Kelompok budidaya lele sudah dua kali panen, sedangkan pertanian organik sudah sering panen," tambahnya.
Ia mengatakan khusus untuk program pertanian organik, sudah dikembangkan di rumah masing-masing anggota kelompok.
Program ini tambahnya sudah dirasakan langsung manfaatnya oleh anggota kelompok dan terus dikembangkan ke masyarakat luas.
Lebih lanjut Emrodi mengatakan bahwa tujuan program tersebut untuk
penguatan kapasitas, mengurangi kerentanan terhadap risiko bencana
melalui pemilihan kegiatan mata pencarian adaptif.
"Selain itu, juga meningkatkan kemampuan masyarakat untuk praktik
kesiapsiagaan bencana melalui peningkatan pengetahuan dan pendidikan,"
katanya.
Ia menambahkan selain di Kelurahan Rawamakmur, terdapat 29 desa dan
kelurahan lainnya yang menjadi sasaran pendampingan tersebut. (Antara)
Warga gagas mata pencaharian adaptif perubahan iklim
Sabtu, 22 Maret 2014 10:22 WIB 10450