Hujan mengiringi kedatangan jenazah putra sulung Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil, di Gedung Negara Pakuan Kota Bandung, Minggu malam.
Iring-iringan rombongan mobil yang membawa jasad Eril tiba di Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat pada Minggu, pukul 19.14 WIB.
Sebelumnya, jenazah putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, tiba di Tanah Air, Minggu sore.
Iring-iringan jenazah langsung dibawa ke kargo jenazah Bandara Soekarno-Hatta untuk menjalani sejumlah prosedur penanganan WNI yang wafat di luar negeri.
Ridwan Kamil tampak hadir mendampingi jenazah Eril sejak dari keberangkatan di Swiss.
Sementara Ibunda Eril, Atalia Praratya Ridwan Kamil dan anak perempuannya Camillia Laetitia Azzahra menunggu di kargo jenazah.
Elpi Nazmuzzaman selaku perwakilan keluarga kemudian memberikan keterangan kepada awak media yang sudah menunggu.
Elpi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pencarian, pengurusan dan kepulangan jenazah Eril.
"Atas nama keluarga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya Pak Presiden Joko Widodo bersama jajaran di Kemenlu yang membantu kami sekeluarga mulai dari masa pencarian hingga pengurusan dan kepulangan jenazah," ujar Elpi.
Tak lupa Ia pun berterima kasih kepada Geraldine Beldi, seorang guru di Bern yang pertama kali menemukan Eril di Sungai Aare.
"Kami juga berterima kasih kepada Geraldine Beldi, guru penemu jenazah Eril yang sangat atentif dalam setiap perjalanan menuju tempatnya mengajar melewati Sungai Aare," katanya.
"Kami juga berterima kasih kepada Geraldine Beldi, guru penemu jenazah Eril yang sangat atentif dalam setiap perjalanan menuju tempatnya mengajar melewati Sungai Aare," katanya.
Pihak keluarga Ridwan Kamil di kargo jenazah juga sempat didatangi sejumlah pejabat yang menyampaikan ucapan duka, di antaranya Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri BUMN Erick Thohir, Mensesneg Pratikno, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Wali Kota Tangerang dan Ketua Umum PSSI.
Setelah prosedur penanganan di kargo jenazah selesai, iring-iringan jenazah langsung bertolak ke Bandung untuk disemayamkan di Gedung Pakuan Bandung menggunakan jalur darat.
Salah seorang petugas keamanan di Gedung Negara Pakuan, Khaerul Alwi mengatakan diperkirakan sejak pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB ada 2.000-an warga yang datang bertakziah.
"Kami memperkirakan, warga yang datang sejak pagi tadi sampai sekarang ada lah mencapai 2.000 an orang," kata Alwi.
Salah seorang warga Kabupaten Bandung, Anisa menuturkan dirinya sengaja datang ke Gedung Pakuan agar bisa menyampaikan ucapan belasungkawa secara langsung untuk putra sulung Gubernur Ridwan Kamil.
"Tentunya saya ingin mengucapkan belasungkawa untuk keluarga Pak Ridwan Kamil dan Bu Cinta atas kepergian A Eril. Walaupun saya tidak kenal sama A Eril, tapi saya merasa sedih ketika tahu kabar A Eril hanyut di Sungai Aare," kata Anisa (22) yang datang bersama ibunya.
Anisa mengaku senang karena bisa menuliskan doa di atas secarik kertas yang telah disediakan di salah satu ruangan Gedung Negara Pakuan.
"Semoga doa yang saya tuliskan di atas secarik kertas untuk almarhum A Eril bisa dikabulkan oleh Allah SWT," katanya.
Tak hanya warga Kota Bandung, simpati hadir dari luar Kota Bandung, seperti Gilang (26), warga Cilacap, Jawa Tengah.
Gilang tak sendiri, dia mengajak rekannya yang lain, Erika (25), warga Jakarta. Mereka rela mengantre di pintu masuk Gedung Pakuan untuk bertakziah.
"Kami ingin ikut berbela sungkawa kepada keluarga Kang Emil. Kebetulan Eril itu adik tingkat saya di ITB walaupun kami tidak saling kenal," ucap Gilang.
Sementara Erika mengaku sangat terenyuh dengan unggahan-unggahan perjuangan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Kamil mencari separuh jiwa mereka di Sungai Aare.
"Saya ikut merasakan duka yang dialami keluarga, meski saya juga enggak kenal, tapi kami ingin bersimpati karena saya yakin Kang Emil orang baik. Saya ikut sedih melihat informasi tentang Eril di media sosial," tuturnya.
Untuk diketahui, pihak Gedung Pakuan mempersilakan warga memberikan ucapan belasungkawa langsung kepada Gubernur dan istri.
Ucapan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama ditujukan untuk keluarga besar Gubernur, perangkat daerah, dan pimpinan daerah. Sedangkan sesi kedua untuk organisasi masyarakat dan warga sipil.
Warga yang ingin berbelasungkawa nampak rela mengantre untuk mendapatkan kesempatan bertemu langsung dengan Gubernur.
Mereka mengantre tertib sesuai dengan aturan Gedung Pakuan.
Sebelum bertemu langsung, warga diberikan kesempatan menulis ucapan belasungkawa pada secarik kertas kotak warna-warni yang telah disediakan, kemudian ditempel di dinding salah satu ruang pertemuan di Gedung Pakuan.
Usai bertakziah, warga yang hadir diberikan setangkai bunga mawar indah dan harum berwarna merah, maupun putih.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hujan iringi kedatangan jenazah Eril di Gedung Pakuan Bandung