Rejanglebong (Antara) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, saat ini tengah mengajukan usulan pembangunan gedung SMA negeri pada dua kecamatan di daerah itu.
"Saat ini proposal pengajuan bantuan pembangunan gedung SMA negeri Kecamatan Sindang Beliti Ulu dan SMA negeri Kecamatan Sindang Beliti Ilir. Selama ini di dua kecamatan itu belum ada sekolahan tingkat SMA, sehingga anak-anak yang akan melanjutkan pendidikan tingkat SMA harus bersekolah di daerah lainnya," kata Kepala Disdik Rejanglebong Zakaria Effendi di Rejanglebong, Selasa.
Usulan pembangunan dua gedung sekolah di daerah itu kata dia, sangat mendesak selain untuk memudahkan anak-anak dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi juga bertujuan mengurangi anak yang putus sekolah lantaran jarak antara rumah dan sekolah cukup jauh dan terletak di kecamatan lainnya seperti ke Kecamatan Padang Ulak Tanding, Binduriang, Kota Padang maupun yang harus bersekolah ke Kota Curup.
Usulan pembangunan dua sekolah SMA yang masing-masing memiliki enam lokal tersebut tambah dia, diperkirakan akan menelan biaya mencapai Rp3,5 miliar. Jika pembangunannya dibebankan dari anggaran pemkab setempat maka sulit terealisasi karena terbatasnya anggaran yang dimiliki daerah itu.
Untuk itu pihaknya saat ini telah menyiapkan lahan yang dibeli oleh Pemkab Rejanglebong, dimana lokasi di Kecamatan Sindang Beliti Ulu dengan luas mencapai 1,3 hektare dan di Kecamatan Sindang Beliti Ilir dengan luas dua hektare.
Setiap tahunnya kalangan siswa SMP yang tamat sekolah dari dua kecamatan ini mencapai 800 orang, dengan rincian di Kecamatan Sindang Beliti Ilir terdapat tiga sekolah SMP negeri dengan jumlah siswa mencapai 441 siswa dan di Kecamatan Sindang Beliti Ulu juga memiliki tiga sekolah SMP negeri dengan jumlah siswa yang tamat setiap tahunnya mencapai 400 siswa.
Dia berharap usulan pembangunan dua gedung sekolah tingkat SMA di daerah itu nantinya dapat direspon pemerintah pusat, mengingat dua kecamatan dari 15 kecamatan di Rejanglebong itu saat ini tercatat sebagai daerah yang belum memiliki sekolah tingkat SMA.***3***