Eksekutif General Manajer (EGM) PT Angkasa Pura II Bengkulu Ngatimin K Murtono di Kota Bengkulu, Kamis, mengatakan bahwa sebelumnya Bandara Fatmawati Soekarno melakukan 6 kali penerbangan per hari.
Namun saat ini, Bandara Fatmawati hanya ada lima penerbangan yang dilakukan dalam satu hari.
"Dampak yang sudah terjadi akibat adanya kenaikan harga tiket pesawat terbang ini, juga sudah mempengaruhi jumlah penerbangan," kata Ngatimin.
Ia menjelaskan bahwa dari pihak maskapai Lion Grup telah mengurangi jumlah penerbangan dari tiga pesawat menjadi dua pesawat dalam satu hari.
Meskipun adanya pengurangan maskapai penerbangan, namun kondisi tersebut masih terkendali sebab okupansi di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu tidak mengalami penurunan.
Kata dia, dengan adanya pengurangan jumlah penerbangan di bandara menyebabkan pengurangan jumlah penumpang.
Ngatimin menyebutkan bahwa kenaikan harga tiket pesawat tersebut disebabkan oleh tingginya harga bahan bakar pesawat yaitu Avtur pada pasar dunia.
Tingginya harga Avtur diperkirakan sebagai dampak dari perang antara Rusia dan Ukraina.
Sehingga adanya peningkatan biaya bahan bakar sebesar 5 persen menjadi 15 persen, seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 142 Tahun 2022.