"Memang benar berdasarkan laporan dari BPBD di Kabupaten Bengkulu Utara, hingga saat ini tiga dusun tersebut masih terisolasi," kata Khristian.
Ia menjelaskan jembatan putus tersebut terjadi pada Minggu (18/09) sekitar pukul 17.00 WIB, tidak ada korban jiwa. Namun, sebanyak 34 kepala keluarga (KK) terisolasi akibat jembatan putus dan dua rumah warga terendam banjir.
Kronologis kejadian tersebut terjadi ketika hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari dan mengakibatkan air sungai Gembung meluap, sehingga menyebabkan satu buah jembatan sepanjang 20 meter putus dan hanyut terbawa arus sungai.
Dengan putusnya jembatan yang merupakan akses warga tiga dusun di Desa Gembung Raya menuju ke pusat desa, sehingga warga tidak dapat keluar desa.
Saat ini, BPBD terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bengkulu Utara, pemerintah desa Gembung Raya, pihak Kecamatan Punang Raya, Babinsa dan Babinkamtibmas setempat terkait kondisi masyarakat desa tersebut.