Salvador, Brazil (Antara/AFP) - Bagai dongeng, Kosta Rika akan menghadapi hari pembalasan melawan timnas Belanda pada Sabtu, di mana asuhan Lous Van Gaal lebih difavoritkan di laga perempat-final tersebut.
Sedikit yang yakin jika Kosta Rika, negara kecil di Amerika Tengah dengan sejarah sepakbola yang tidak istimewa, akan bertahan terlebih lagi setelah mereka memulangkan Italia, Inggris dan Uruguay.
Tim berjulukan Los Ticos itu membungkam Uruguay dan Italia untuk memuncaki grup dengan tiga catatan kemenangan, sebelum beradu penalti dengan Yunani setelah bermain 10 orang selama satu jam di laga 16 besar.
Memiliki talenta seperti Joel Campbell dan Bryan Ruiz di lini serang, tim asuhan Jorgen Luis Pinto itu harus bermain lebih tabah dan teratur daripada mengumbar bakat pemainnya.
Kosta Rika telah membuktikan performanya di Piala Dunia, terakhir kali mencapai babak 16 besar pada 1990, didukung oleh sorak-sorai pendukungnya yang merayakan kemenangan hingga larut malam.
Apakah pesta mereka akan berlanjut? Itu tergantung hasil melawan Belanda nanti, yang bermain dengan determinasi dan walaupun telat panas telah memupuskan impian ribuan fans Chile dan Meksiko.
Finalis Piala Dunia 2010 itu memulai piala dunia tahun ini dengan kemenangan besar atas juara bertahan Spanyol 5-1 dan mengalahkan Australia 3-2 setelah tertinggal lebih dahulu.
Belanda menuai kritikan setelah menang 2-0 dengan strategi serangan balik melawan Chile, di mana gol tercipta pada menit-menit akhir, dan penyerang veteran Dirk Kuyt ditempatkan di sayap kiri.
Simpati ditujukan ke tim Oranye ketika Arjen Robben, setelah memberikan penalti bagi Belanda untuk membenamkan Meksiko 2-1, mengaku melakukan diving di laga 16 besar itu.
Setelah kehebohan bermunculan atas komentar itu, Robben tidak akan berharap mendapatkan bantuan dari wasit Uzbekistan Ravshan Irmantov, yang belum pernah memberikan hadiah penalti selama karirnya memimpin delapan pertandingan Piala Dunia.
Namun duel akan ketat antara pemain Bayern Munich melawan Kevlor Navas, salah satu pahlawan penjagaan gawang di Piala Dunia, yang melakukan penyelamatan gemilang dengan satu tangan ketika adu penalti dengan Yunani.
Navas, diharapkan sudah pulih dari cedera bahu, akan meladeni gempuran Robin van Persie dengan bintang PSV Eindhoven Memphis Depay.
Nasib sial bagi Belanda, pemain tengah Nigel de Jong tidak bisa bermain karena cedera pangkal paha, yang memaksa Van Gaal, calon pelatih Manchester United itu, untuk melakukan perubahan susunan pemain.
Namun sang pelatih telah menunjukkan taktik yang tenang dan paham oportunis, pertama dengan memainkan Kuyt dan memanfaatkan waktu istirahat untuk pendinginan pertama kalinya selama Piala Dunia untuk merubah taktik ketika melawan Meksiko.
Kosta Rika, sementara itu, mempunyai masalah di lini belakang dengan bek tengah mereka Oscar Duarte, yang mencetak gol brilian dengan sundulan melawan Uruguay, terkena larangan bermain dan bek kiri Roy Miller dibayangi cedera.
Di lini depan, Kosta Rika berharap kembali kepada Campbel (22), yang penampilan apiknya bisa membuat Arsenal memanggilnya kembali setelah meminjamkannya ke Lorient, Real Betis dan Olympiakos.
Bermain di belakang Campbell adalah Ruiz (28), menjadi duet serangan di depan yang telah membuahkan tiga gol bagi Kosta Rika selama ini.
Penyerang Fulham itu mengatakan Kosta Rika bisa membuat kejutan ketika melawan Belanda.
"Pertandingan Sabtu nanti seperti final bagi kami, namun kami tidak ingin berhenti sampai di sana," kata Ruiz.
"Belanda adalah tim yang hebat, namun saya harus jujur dan mengatakan jika kami mempunyai peluang bagus untuk mengalahkan mereka. Tapi kami harus mengatasi banyak detil jika ingin menang."
Tim yang menang pada laga di Fonte Nova Arena, Salvador itu akan menghadapi juara pertandingan antara Argentina dan Belgia untuk tiket ke semi final sebelum final di Rio De Janeiro, 13 Juli nanti.