Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu Sapuan mengatakan Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) berencana memasang buoy, alat peringatan tsunami di perairan laut daerah ini.
"Mukomuko butuh Early Warning Sistem (EWS) dan saat ini BMKG sedang memasang buoy dan akan terkoneksi dengan sistem alarm yang memberikan peringatan apabila ada tsunami," kata Bupati Mukomuko Sapuan di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan, tetapi ada beberapa keluhan yang disampaikan oleh BMKG agar pemerintah memberikan pemahaman kepada nelayan fungsi alat ini.
Setelah alat ini dipasang, katanya, jangan dipasang gantungan pancing dan alat tersebut juga jangan diambil.
"Ini tantangan yang dihadapi BMKG memasang alat tersebut di tengah laut karena tidak mungkin alat tersebut dilihat setiap saat," ujarnya.
Ia mengatakan, pemasangan buoy ini mulai dari Pulau Enggano dan mudah-mudahan alat dipasang di perairan laut sepanjang sumatera.
"Beberapa waktu yang lalu Kami juga mengajukan kementerian agar buoy dipasang sepanjang sumatera, tetapi pemerintah keterbatasan anggaran, kita berharap pemasangan secara bertahap," ujarnya.
Selain pemasangan buoy, ia mengatakan, pihaknya ada keinginan yang disampaikan ke BMKG mudah-mudahan alarm ada di daerah ini termasuk shelter.
"Kita sudah sampaikan ke BMKG Kalau terjadi tsunami kita berada di sini siapa yang memberi tahu tanpa ada suatu seperti alarm walaupun kita berikan sosialisasi sebaik mungkin tanpa ada memberi tahu keadaan darurat kita tidak bisa cepat," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko Ramdani menyebutkan sebanyak 24 desa dan kelurahan yang berada sepanjang pesisir pantai di daerah itu yang rawan terkena bencana alam tsunami.
"Sebanyak 24 desa itu tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan XIV Koto, Kecamatan Kota Mukomuko, Kecamatan Teramang Jaya dan Kecamatan Air Rami," ujarnya.