Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang Hernawan mengatakan bahwa penyuntikan vaksin rabies tersebut terhadap sejumlah hewan dilakukan guna meminimalisasi kasus rabies di wilayah tersebut.
"Pada tahun ini kami menerima 6.000 dosis vaksin rabies dan vaksin tersebut dalam waktu dekat akan disuntikkan kepada hewan penular virus rabies," kata dia saat di konfirmasi, Jumat.
Penerimaan vaksin rabies sebanyak 6.000 tersebut dari pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan wilayah selama 2023 guna mengurangi kasus rabies di Kabupaten Kepahiang.
Sebab, selama 2022 pihaknya menemukan sebanyak 80 orang yang mengalami gigitan anjing liar dan terindikasi tertular rabies.
Meskipun 80 orang yang digigit oleh hewan penular terinfeksi rabies, oleh sebab itu ketika masyarakat digigit hewan liar agar segera membersihkan bekas luka gigitan agar tidak terinfeksi.
"Karena jika digigit anjing liar, setidaknya harus diobservasi selama 14 hari dan jika mati mendadak. Maka sampel akan dilakukan pengecekan ke laboratorium sehingga nanti akan diketahui terinfeksi rabies atau tidak," sebutnya.
Hernawan menambahkan, pelaksanaan vaksin rabies dilakukan setiap enam bulan sekali dan bantuan 6.000 dosis tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan.
Oleh karena itu, pihaknya akan mengusulkan penambahan pengadaan vaksin rabies melalui Pemerintah Provinsi Bengkulu.
"Tentu tidak cukup untuk satu tahun, namun kita juga akan usahakan agar pengadaan vaksin rabies ini pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan dan kita juga sudah mengusulkan ke Provinsi," ujarnya.