Ketua Banjar Sukaduka Santhi Muara Dipa Kota Bengkulu I Ketut Sujana di Bengkulu, Selasa, mengatakan bahwa tahun ini rangkaian upacara menjelang Nyepi sudah bisa dilaksanakan tanpa pembatasan aktivitas.
Ia menjelaskan bahwa upacara Melasti dilakukan untuk membersihkan simbol agama dan alat yang digunakan untuk perayaan Nyepi.
Sedangkan upacara Tawur atau Pencaruan, ia melanjutkan, dilaksanakan untuk menetralisir pengaruh negatif yang ada di alam semesta atau buana agung dan diri sendiri atau buana alit guna mencapai kedamaian dan kebahagiaan.
Pada perayaan Nyepi tahun ini, Sujana berharap seluruh masyarakat Indonesia dalam keadaan damai dan tenang sehingga dapat menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaan masing masing.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sudah mengeluarkan surat edaran kepada aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk bekerja dari rumah pada 24 Maret, menyusul libur dan cuti bersama Hari Raya Nyepi pada 22 dan 23 Maret 2023.