Kepala DJPb Provinsi Bengkulu Bayu Andy Prasetya di Kota Bengkulu, Rabu, mengatakan bahwa penyaluran DAK non fisik di Bengkulu oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Bengkulu telah mencapai 35,76 persen dari pagu Rp1,41 triliun.
"Sejak Januari hingga April 2023 realisasi penyaluran DAK non fisik di wilayah Provinsi Bengkulu telah mencapai Rp505,5 miliar atau 35,76 persen," ujar dia, Rabu.
Ia menyebutkan bahwa realisasi penyaluran DAK non fisik tertinggi di Bengkulu berada di Provinsi Bengkulu yaitu Rp113 miliar atau 37,67 persen dari pagu Rp300 miliar, Kabupaten Bengkulu Utara yaitu Rp62 miliar atau 37,55 persen dari pagu Rp165,1 miliar.
Kemudian Kabupaten Bengkulu Selatan yaitu Rp39,8 miliar atau 36,38 persen dari pagu Rp109,5 miliar, Kabupaten Rejang Lebong yaitu Rp50,7 miliar atau 35,85 persen dari pagu Rp141,5 miliar.
Kabupaten Seluma sekitar Rp42,9 miliar atau 36,41 persen dari pagu Rp118 miliar, Kabupaten Kaur yaitu Rp32,1 miliar atau 37,01 persen dari pagu Rp86,6 miliar, Kabupaten Mukomuko Rp24,7 miliar atau 23,07 persen dari pagu Rp107,1 miliar.
Selanjutnya Kabupaten Lebong yaitu Rp23,9 miliar atau 37,22 persen dari pagu Rp64,2 miliar, Kabupaten Kepahiang sekitar Rp28,2 miliar atau 36,73 persen atau Rp76,8 miliar, Kabupaten Bengkulu Tengah Rp31,1 miliar atau 35,65 persen dari pagu Rp87,2 miliar dan Kota Bengkulu sebanyak Rp56,7 miliar atau 36,14 persen dari pagu Rp157 miliar.
Menurutnya, penyaluran DAK non fisik tersebut digunakan untuk dana bantuan operasional sekolah (BOS), dana BOP Paud dan BOP pendidikan kesetaraan.
Ia berharap agar seluruh daerah di Bengkulu dapat segera merealisasikan anggaran DAK non fisik untuk peningkatan kualitas pendidikan di Provinsi Bengkulu.