Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengatakan dirinya akan menerima gelar doktor lagi dari Universitas Putri Naorah binti Abdulrahman atau Princess Nourah bint Abdulrahman University di Arab Saudi.
Hal itu disampaikan Megawati dalam sambutannya pada acara peluncuran 58 buku dalam rangka Hari Jadi ke-58 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI di Gedung Lemhanas, Jakarta Pusat, Sabtu.
Megawati menceritakan dirinya sudah menerima gelar profesor dari Universitas Pertahanan (Unhan) RI dan Seoul Institute of The Arts.
“Jadi, 2 (profesor), lalu doktor honoris causa sembilan, menunggu lima karena pandemi,” kata Megawati.
Dari lima rencana penerimaan gelar doktor honoris causa (HC), Megawati mengatakan dirinya sangat menunggu predikat tersebut dari Princess Nourah bint Abdulrahman University.
Universitas itu merupakan kampus khusus wanita yang terbesar di dunia.
“Kenapa saya tunggu sekali? Karena universitas itu didirikan oleh salah seorang putri Saudi Arabia yang isinya adalah 60 ribu, kebayang enggak dan semua mahasiswi enggak ada lakinya,” ungkapnya.
Putri Proklamator RI Soekarno itu sempat menanyakan alasan kampus tersebut memberikan gelar doktor HC kepadanya.
Menurut pihak universitas, lanjut Megawati, dirinya merupakan salah satu pakem wanita yang layak ditiru.
“Karena ibu adalah model peran dari wanita. Yang menurut saya wanita setelah masa kemerdekaan kini masih tersisihkan jadi tidak mengerti bahwa mereka punya hak yang sama di mata hukum di republik Indonesia ini. Karena mungkin para suami belum tahu bahwa itu hukumnya sama. Jadi, itu saya supaya tahu,” tutur Megawati.
Terlihat hadir Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. Di jajaran menteri, hadir Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD, Menkumham Yasonna H. Laoly, Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koperasi Teten Masduki, dan Wamen Dalam Negeri John Wempi Wetipo.
Terlihat hadir Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. Di jajaran menteri, hadir Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD, Menkumham Yasonna H. Laoly, Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koperasi Teten Masduki, dan Wamen Dalam Negeri John Wempi Wetipo.
Dalam acara tersebut, selain peluncuran 58 buku mengenai Lemhannas, ada juga agenda bedah buku Hasto berjudul Progressive Geopolitical Coexistence yang merupakan disertasinya berjudul Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara.
Buku yang disusun Hasto yang kini juga tercatat sebagai dosen Universitas Pertahanan akan dibedah oleh Guru Besar Unhan RI Purnomo Yusgiantoro.
Untuk diketahui, Lemhannas merupakan lembaga pemerintahan yang melaksanakan tugas pada bidang pendidikan pimpinan tingkat nasional, pengkajian strategik ketahanan nasional, dan pemantapan nilai-nilai kebangsaan.
Adapun Bung Karno merupakan perintis dan pendiri Lemhannas RI yang diresmikan pada tanggal 20 Mei 1965.