Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari mengungkapkan tiga tantangan demi meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di kancah dunia.
Okto, dalam jumpa pers usai Kongres KOI di Jakarta, Jumat, menilai anggaran olahraga merupakan tantangan terbesar saat ini, mengingat jumlahnya berada di bawah 0,01 persen dari APBN. Maka dari itu, Okto mengatakan pihaknya akan terus mendorong agar anggaran untuk olahraga bisa meningkat seiring dengan target pertumbuhan prestasi.
“Makanya kita dorong. Tadi kita sudah menyampaikan juga inisiatif-inisiatif kepada ketua DPD, kepada Menpora, kita sampaikan bahwa tantangan kita ke depan adalah tentunya peningkatan prestasi itu tidak lepas dari anggaran, dan kita sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak,” kata Okto.
Lebih lanjut, anggaran juga tidak lepas dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang menurut Okto harus bisa fleksibel dan menyesuaikan dengan dinamika yang ada.
“Dan program DBON itu harus fleksibel dan tadi sudah disepakati oleh menpora bahwa tidak ada yang fixed. Jangan ada yg diam di zona nyaman karena semuanya harus berkompetisi, promosi dan degradasi itu merupakan keharusan untuk memastikan prestasi olahraga Indonesia semakin meningkat,” ujarnya.
Peningkatan prestasi, lanjut dia, juga senada dengan visi KOI kepengurusan 2023-2027 yaitu “Berdiri di Panggung Dunia”, yang diharapkan bisa mencakup banyak talenta untuk berpartisipasi di sektor olahraga.
“Ini bukan tentang prestasi para atlet saja, tapi termasuk juga pelatih, wasit. Mestinya banyak orang Indonesia yang qualified untuk menjadi wasit-wasit di (ajang) internasional,” kata Okto.
Selain itu, mengajak orang tua untuk melibatkan anaknya ke dalam pembinaan atlet, peningkatan kemampuan bahasa asing, hingga keterlibatan pihak swasta juga menjadi tantangan tersendiri.
“Kami semua sepakat bahwa kita akan mengajukan kepada pemerintah untuk perusahaan-perusahaan yang mau me-support olahraga Indonesia, memberikan sponsor, memberikan donasi atau dukungan penuh kepada prestasi olahraga Indonesia, mestinya bisa mendapatkan insentif. Dengan adanya insentif itu akan lebih banyak lagi perusahaan yang termotivasi untuk memberikan support maksimal kepada olahraga Indonesia,” ujar Okto.