Mukomuko minta camat dampingi desa soal laporan dana desa

Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, meminta camat mendampingi desa dalam menyiapkan laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahap pertama untuk mengajukan pencairan program itu tahap kedua sebesar 40 persen.

"Kita sudah hubungi camat untuk mencari penyebab sembilan desa belum mengajukan pencairan Dana Desa tahap kedua sampai sekarang, selanjutnya kita meminta camat mendampingi desa tersebut," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko Jodi di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan hal itu karena masih tersisa sembilan desa yang tersebar di tujuh kecamatan di daerah ini yang belum mengajukan pencairan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa (ADD) tahap dua sebesar 40 persen.

Sebanyak sembilan desa tersebut, yakni Desa Sumber Makmur, Desa  Ujung Padang, Desa Penarik, Desa Rawa Bangun, Desa Talang Sepakat, Desa Sungai Rengas, Desa Tirta Makmur, Desa Sido Makmur, dan Desa Sumber Makmur.

"Ada satu desa yang belum mengajukan DD dan ADD, tetapi hari ini camat telah mengeluarkan rekomendasi pencairan DD dan ADD di desa tersebut," ujarnya.

Baca juga: Dana desa naik, kualitas pengelolaannya harus ditingkatkan

Ia meminta, camat mencari permasalahan desa yang terlambat mengajukan pencairan DD dan ADD kemudian permasalahan tersebut disampaikan kepada dinas ini.

"Jika ada kendala dan lain kita turun sama-sama untuk membantu desa menyelesaikan laporan pengajuan DD dan ADD tahap kedua," ujarnya pula.

Ia mengungkapkan, sebelumnya ada beberapa desa yang belum membuat laporan pengajuan pencairan DD dan ADD karena proyek fisik di desa terkendala material batu dan pasir.

Baca juga: Pemkab Rejang Lebong minta 122 desa segera cairkan dana desa

Ia menyebutkan, mayoritas tambang batu dan pasir di daerah ini belum memiliki izin dari pemerintah sehingga desa tidak bisa menggunakan material dari tambang ilegal atau belum berizin.

Terhadap desa yang belum bisa melaksanakan kegiatan pembangunan fisik karena material, ia menyarankan desa untuk mengesampingkan kegiatan itu dan mengajukan pencairan dana untuk kegiatan lain.

Sementara itu ia menyebutkan anggaran Dana Desa untuk 148 desa di daerah ini pada 2022 sebesar Rp114 miliar atau berkurang Rp9 miliar dibandingkan 2021.
 
"Pagu awal Dana Desa tahun 2022 Rp114 miliar, berkurang Rp9 miliar dibandingkan tahun ini Rp123,16 miliar," katanya.