Aparat menangkap tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan oleh petugas setelah penangkapan karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI), DE (28) karena kasus serupa, pada Senin (14/8).
"Dua dari tiga polisi itu, merupakan anggota polisi wilayah hukum Polda Metro Jaya. Sore ini, akan dirilis," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Densus: Terduga teroris Bekasi pegawai PT KAI
Baca juga: Klarifikasi PT KAI terkait pegawai yang ditangkap Densus 88
Namun, Hengki enggan merinci detail penangkapan tiga polisi tersebut.
"Dua dari tiga polisi itu, merupakan anggota polisi wilayah hukum Polda Metro Jaya. Sore ini, akan dirilis," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Densus: Terduga teroris Bekasi pegawai PT KAI
Baca juga: Klarifikasi PT KAI terkait pegawai yang ditangkap Densus 88
Namun, Hengki enggan merinci detail penangkapan tiga polisi tersebut.
Sebelumnya juru bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar membenarkan bahwa DE, tersangka dugaan tindak pidana teroris yang ditangkap di Bekasi Utara merupakan pegawai BUMN di PT KAI.
“Benar (karyawan BUMN PT KAI),” kata Aswin.
DE ditangkap penyidik Densus 88 Antiteror Polri pada pukul 12.17 WIB di Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara.
Baca juga: Erick Thohir minta kasus pegawai KAI dalam kasus terorisme ditindak secara hukum
Baca juga: PT KAI dukung proses hukum keterlibatan oknum pegawainya
Baca juga: Erick Thohir minta kasus pegawai KAI dalam kasus terorisme ditindak secara hukum
Baca juga: PT KAI dukung proses hukum keterlibatan oknum pegawainya
Ia merupakan target tindak pidana terorisme kelompok media sosial di wilayah DKI Jakarta.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan menyebut, DE terafiliasi dengan organisasi teroris Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
“Tersangka terlibat sebagai salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui facebook,” kata Ramadhan.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News