Cara masyarakat lereng Gunung Rinjani melestarikan budayanya
Selasa, 12 September 2023 6:22 WIB 1457
Ngayu-ayu merupakan tradisi yang rutin digelar oleh masyarakat adat Sembalun Bumbung sebagai perwujudan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesuburan di bumi kaki Gunung Rinjani.
Prosesi adat tersebut, digelar rutin setiap tiga tahun sekali. Tarian Tandang Mendet akan muncul pada prosesi Ngayu-ayu.
Kendati begitu, ada sejumlah pihak berharap Tarian Tandang Mendet itu menjadi kegiatan reguler, atau kegiatan yang bisa disaksikan oleh para wisatawan yang datang ke Sembalun sehingga akan menambah daya tarik bagi para wisatawan.
Baca juga: ANTARA NTB gelar Samalas Fest 2023 di kaki Gunung Rinjani
Artinya, wisatawan bukan hanya sekadar memetik buah stroberi saja atau berswafoto di depan hamparan lahan pertanian bawang putih dan bawang merah yang menyerupai permadani, tapi para wisatawan akan dihibur pula dengan pertunjukan seni tradisional.
Contoh, kesenian Tarian Kecak yang dipertunjukkan secara reguler di Uluwatu, Bali. Pertunjukan ini membuat wisatawan asing berbondong-bondong menyaksikannya. Apabila pemerintah daerah setempat menyediakan tempat pertunjukan seni dan budaya di Sembalun, maka kunjungan wisatawan ke daerah ini diharapkan juga meningkat.
"Harapannya akan dapat menggerakkan roda perekonomian bagi masyarakat, khususnya di Sembalun Bumbung," kata Ketua Pokdarwis Sembalun Bumbung, Deni.
Desa Sembalun menjadi sentra destinasi unggulan wisata minat khusus pegunungan. Wisatawan disuguhi bentangan alam khas Indonesia bagian timur dengan pegunungan yang diselimuti oleh padang rumput atau savana. Daerah itu juga menjadi pintu gerbang untuk pendakian Gunung Rinjani yang populer di kalangan para pecinta alam.