Realisasi investasi tersebut berasal dari para pelaku usaha baru yang menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Untuk triwulan II investasi yang masuk ke Kota Bengkulu dan telah terverifikasi oleh Kementerian Investasi RI yang sudah mencapai Rp1,4 triliun," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Bengkulu Gitagama Raniputera di Kota Bengkulu, Minggu.
Ia menyebutkan sektor penyumbang terbesar investasi di Kota Bengkulu adalah berasal dari perdagangan dan reparasi dan hal tersebut lumrah terjadi karena di Kota Bengkulu mengandalkan sektor perdagangan.
Realisasi investasi di Kota Bengkulu dari sektor perdagangan dan reparasi sebesar Rp891,28 miliar, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp186,144 miliar, sektor industri mineral nonlogam yaitu Rp140,50 miliar, sektor industri kayu Rp70,98 miliar, sektor konstruksi Rp37,54 miliar, dan sektor pertambangan Rp30,92 miliar.
Kemudian, sektor hotel dan restoran yaitu Rp24,15 miliar, sektor jasa lainnya Rp17,17 miliar, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp13,61 miliar, sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya yaitu Rp4,80 miliar, sektor listrik, gas dan air Rp1,71 miliar, sektor industri makanan Rp298,2 juta dan sektor perikanan Rp140 juta.
"Kota Bengkulu identik dengan perdagangan dan layanan jasa. Karena lahan di Kota Bengkulu yang terbatas. Jadi tidak heran bila investasi kita didominasi dari sektor perdagangan dan kami optimis dan berharap bisa mencapai target investasi," ujarnya.