"Dengan Program KUR PMI ini diharapkan dapat memudahkan warga kita yang ingin berangkat kerja keluar negeri. Karena, biaya untuk berangkat bekerja di luar negeri itu lumayan mahal kalau tidak lewat program magang dari pemerintah," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu Edwar Heppy di Bengkulu, Rabu.
Edwar mencontohkan biaya keberangkatan bekerja ke Jepang atau Jerman membutuhkan biaya Rp35 juta. Bagi calon pekerja migran, lanjut dia, biaya tersebut akan lebih ringan ketika ada pembiayaan perbankan yang bisa diakses.
"Kami sudah jajaki dengan Bank Bengkulu (Bank Pembangunan Daerah), sedang coba dipersiapkan. Kami mengajak perbankan bisa menyediakan Program KUR PMI ini," kata dia.
Soal sasaran Program KUR PMI, menurut dia, perbankan bisa lebih selektif memberikan pembiayaan kepada calon pekerja migran yang benar-benar berangkat lewat program legal dan resmi.
Untuk keberangkatan yang dibiayai pemerintah, Pemerintah Provinsi Bengkulu, kata dia, pada 2023 menyediakan program magang ke Jepang. Keberangkatan direncanakan pada akhir 2023 ini.
"Tapi sayang adik-adik kita kurang sekali (minat berangkat), hanya 13 yang akan berangkat," kata dia.
Padahal, menurut Edwar, program magang kerja keluar negeri itu dibiayai pemerintah, jadi para calon peserta magang tidak perlu lagi mengeluarkan biaya mahal seperti calon PMI yang berangkat mandiri lewat perusahaan penyedia layanan pemberangkatan PMI.
Lewat program magang, kata dia, mereka bisa mendapatkan penghasilan, ketika kinerja baik bisa melanjutkan bekerja di Jepang. Atau, setidaknya peserta magang tersebut mendapatkan pengalaman bekerja, sehingga ke depan lebih mudah mendapatkan pekerjaan di luar negeri ataupun di Tanah Air.
Lewat program magang, kata dia, mereka bisa mendapatkan penghasilan, ketika kinerja baik bisa melanjutkan bekerja di Jepang. Atau, setidaknya peserta magang tersebut mendapatkan pengalaman bekerja, sehingga ke depan lebih mudah mendapatkan pekerjaan di luar negeri ataupun di Tanah Air.
"Kami minta tahun depan adik-adik ikut tes, dan setidaknya bisa setengahnya (dari kuota) bisa diberangkatkan. Magang bekerja ini adalah program Kemenaker yang tanpa (beban) biaya pribadi. Sayang sekali yang berangkat hanya 13 orang, padahal kuotanya tidak terbatas," kata dia.