Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga berkomitmen mendukung upaya transisi energi dengan menyuplai bahan bakar yang lebih baik dan ramah lingkungan untuk mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan.
Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya mengatakan salah satu upaya yang dilakukan ialah inisiatif green fuel project untuk mewujudkan kebutuhan bahan bakar yang berkelanjutan bagi konsumen industri Pertamina Patra Niaga dalam memenuhi kebutuhan energi.
Baca juga: Pertamina bawa 30 UMKM binaan ke ajangTrade Expo Indonesia 2023
"Saat ini, kebutuhan bahan bakar bagi pelanggan industri tidak hanya fokus kepada jumlah bahan bakar yang dibutuhkan, namun mulai bergeser menuju bagaimana kualitas bahan bakar yang digunakan memenuhi kriteria sebagai energi yang ramah lingkungan untuk mendukung dekarbonisasi serta cita-cita Indonesia menuju net zero emission (NZE)," kata Maya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Green fuel project yang ditawarkan Pertamina Patra Niaga tersebut menjadi salah satu solusi bagi konsumen industri dalam memenuhi tantangan energi masa depan dan terkait dengan diberlakukannya kebijakan pajak karbon dan kebijakan nilai ekonomi karbon.
Saat ini, pemerintah juga sudah menyiapkan kebijakan pajak karbon sebagai salah satu upaya dekarbonisasi dan pengurangan emisi kepada pelaku industri. Hal itu diwujudkan dengan diresmikannya Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) di PT Bursa Efek Indonesia akhir September 2023 lalu.
Baca juga: Pertamina menyayangkan truk pengangkut batu bara pakai BBM subsidi
"Dengan green fuel project, Pertamina Patra Niaga akan menjual produk BBM yang selama ini telah disalurkan kepada konsumen industri dan dikombinasi dengan solusi karbon kepada pelaku dan konsumen industri yang akan dikenakan pajak karbon," ujar Maya.
Sebagai bentuk kesiapan dalam mengimplementasikan green fuel project, Pertamina Patra Niaga saat ini telah menandatangani kerja sama dengan salah satu konsumen industrinya, yakni PT Putra Perkasa Abadi (PPA) dan PT Antareja Mahada Makmur (AMM).
Penandatanganan diwakili langsung oleh Maya Kusmaya dengan Presiden Direktur PPA Christianto Setyo dan Direktur AMM Muhammad Affan.
Dalam kerja sama itu, Pertamina Patra Niaga dan PPA Group memasukkan kerja sama penyediaan ultra low sulphur gasoil dan green diesel ke dalam program Pertamina One Solution bagi industri batu bara yang lebih baik.
Program tersebut mempermudah akses PPA ke berbagai produk Pertamina, termasuk layanan fuel management system untuk penyediaan stok di lokasi site PPA Group.
Baca juga: Pertamina: Harga BBM non-subsidi di Bengkulu tetap setara-kompetitif
"Sebagai salah satu suplier utama bagi industri pertambangan dalam skala besar, Pertamina Patra Niaga akan siap menyediakan kebutuhan BBM bagi seluruh konsumen industri yang kami layani. kami senang bisa menjadi bagian dari ekosistem ini, dan secara khusus mengedukasi rekan-rekan di PPA untuk menggunakan produk Pertamina yang lebih ramah lingkungan," ucap Maya.
Sementara, Presiden Direktur PPA Christianto Setyo menggarisbawahi keselarasan produk-produk bahan bakar ramah lingkungan dari Pertamina Patra Niaga dengan strategi PPA untuk sektor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) pada periode 2023-2027.
Langkah kerja sama tersebut menjadi langkah dan upaya nyata Pertamina Patra Niaga dan PPA Group dalam memenuhi kebutuhan energi sekaligus berkontribusi langsung kepada percepatan transisi energi, dekarbonisasi, dan pengurangan emisi yang juga sejalan dengan fokus dalam sustainable development goals (SDGs) dan cita-cita NZE 2060.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News