Denny JA: Segmen "wong cilik" lebih dekat dengan karakter Gibran
Rabu, 18 Oktober 2023 14:31 WIB 796
Dia menilai jika posisi elektoral itu bisa dicapai Gibran, maka akan dapat membalikkan kritik dan serangan yang kiranya dialamatkan kepada dirinya. Misalnya, disebut terlalu muda dan belum mumpuni sebagai pemimpin, dianggap meneruskan dinasti politik Presiden Jokowi, hingga dianggap mengkhianati PDIP yang telah membesarkan keluarganya.
“Jika posisi elektoral itu bisa dicapai Gibran maka semua kritik, serangan, hantaman yang sudah dan akan terus datang, itu justru menjadi pil pahit yang akan membuatnya menjadi pemimpin yang lebih kuat, dan lebih matang,” katanya.
Di awal, Denny JA menuturkan bahwa Gibran berpotensi mendapatkan tekanan, serangan, dan kritik dalam pertarungan politik apabila tiga hal terjadi, yaitu apabila Gibran terpilih sebagai bakal cawapres dari Prabowo Subianto.
Baca juga: Hasto: Gibran sudah lapor ke PDIP soal dipinang jadi cawapres Prabowo
Kedua, lanjut dia, Gibran akan berhadapan melawan PDI Perjuangan (PDIP) yang merupakan partainya saat ini apabila bersanding dengan Prabowo.
“Maka Gibran berseberangan dengan PDIP. Pastilah jika menjadi cawapres Prabowo, Gibran akan keluar dari PDIP. Jika tidak keluar, ia akan diberhentikan dari PDIP. Ini juga peristiwa besar lain bagi Gibran. Selama ini Gibran tumbuh di PDIP, besar di sana, bahkan juga ayahnya, Jokowi, juga besar di PDIP sejak pilkada Wali kota, Gubernur, hingga menjadi Presiden,” ucap dia.
Ketiga, ujarnya lagi, Gibran akan di-”Golkarkan” alias menjadi anggota Partai Golkar. “Karena Gibran tak lagi punya partai, sementara ideal bagi Prabowo jika cawapresnya berasal dari partai besar lain, Partai Golkar, maka Gibran pun akan digolkarkan,” kata Denny JA.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News