Penggunaan bra kawat sebabkan kanker payudara mitos
Rabu, 1 November 2023 11:05 WIB 749
Ada banyak faktor yang dipercaya dapat meningkatkan risiko seorang wanita untuk mengidap kanker payudara diantaranya faktor genetik seperti memiliki ibu, nenek, atau keluarga dekat dengan riwayat kanker payudara.
Umur semakin tua seseorang maka semakin tinggi juga risiko mereka mengalami kanker payudara. Riwayat pengobatan tertentu seperti pengobatan radioterapi (radiasi) dan pengobatan terapi hormon.
Sistem reproduksi, wanita yang mengalami menstruasi lebih awal atau menopause lebih lama juga diketahui lebih berisiko mengalami kanker payudara. "Berat badan wanita yang memiliki berat badan berlebih akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker payudara," ujarnya.
Baca juga: Pentingnya deteksi dini untuk tekan kasus kanker payudara di Indonesia
Ia menuturkan kanker payudara bisa dideteksi dengan melakukan SADARI atau perikSA payuDAra sendiRI yaitu metode pemeriksaan payudara secara mandiri dengan meraba dan mendeteksi adanya benjolan atau tekstur yang tidak normal.
Metode SADARI akan sangat berguna bagi orang yang memiliki risiko kanker payudara karena pelaksanaan metode ini cukup efektif untuk dilakukan.
Seorang wanita dapat melakukan SADARI pada saat masih menstruasi di hari ke 7 - 10 hari setelah hari pertama menstruasi.
Metode ini dilakukan dengan meraba area payudara menggunakan telapak tangan untuk mendeteksi secara awal kondisi payudara apakah ada benjolan, perubahan tekstur, hingga warna yang abnormal.
Baca juga: Dinsos galang dana untuk penderita kanker payudara di Mukomuko
Seseorang bisa melakukan metode SADARI pada saat mandi, bercermin, atau sebelum tidur. Dengan melakukan ini secara rutin, Anda bisa berkesempatan untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini dan sehingga dokter dapat menangani lebih cepat dengan penanganan tepat.
"Namun jika kanker payudara sudah terlanjur membesar atau bahkan menyebar ke organ lain, maka pengobatan lebih lanjut mungkin harus dilakukan, seperti radioterapi juga kemoterapi," katanya.
Selain itu kanker payudara juga dapat diturunkan risikonya dengan mulai menerapkan hidup sehat seperti menjaga berat badan, dengan mengurangi konsumsi makanan tinggi kalori dan memperbanyak makanan bergizi.
Rutin berolahraga, setidaknya 30 menit per hari untuk menjaga tubuh tetap aktif. Menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol. Menyusui dipercaya menjadi salah satu faktor yang dapat menurunkan risiko Anda dari kanker payudara.
Selain itu lakukan screening rutin agar dapat meningkatkan potensi seseorang untuk mendeteksi kehadiran kanker sedini mungkin. Dokter dapat melakukan USG payudara hingga biopsi jika diperlukan.
"Biopsi sendiri adalah metode pengambilan sebagian jaringan payudara dan hasilnya akan dianalisa di laboratorium untuk dideteksi apakah ada sel kanker dalam jaringan tersebut," katanya.