Bengkulu (Antara) - Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu Dodi Herlando mengimbau masyarakat Kota Bengkulu meningkatkan konsumsi gula merah sebagai pengganti gula putih yang harganya mulai naik di pasaran.
"Untuk menekan permintaan terhadap gula putih sebaiknya warga meningkatkan konsumsi gula merah, karena pasokannya di Bengkulu melimpah," kata Dodi di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan kenaikan harga bahan pokok termasuk gula pasir diprediksi menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi pada Juni 2015.
Untuk menekan permintaan terhadap gula pasir, masyarakat dapat mengganti dengan konsumsi gula merah.
Gula merah di Bengkulu diproduksi oleh petani dari Kabupaten Rejanglebong dan Lebong.
Sementara harga gula pasir di pasaran dalam beberapa hari terakhir mengalami kenaikan dari Rp11 ribu per kilogram menjadi Rp13 ribu per kilogram.
Kepala Bulog Divre Bengkulu Sugeng Rahayu mengatakan persediaan gula yang beredar di pasaran di Bengkulu saat ini mengandalkan stok pada distributor.
"Memang di gudang Bulog sejak Februari tidak ada gula pasir, tapi rencananya bulan ini sebelum puasa akan kami datangkan dari Lampung," kata dia.
Ia mengatakan Bulog Divre Bengkulu akan mendatangkan gula pasir sebanyak 25 ton sebelum puasa, dan bisa menjual gula pasir sebanyak 10 hingga 15 ton per bulan.
Persediaan gula menurut Sugeng terdapat di gudang Bulog Divre Palembang dan Lampung.
"Karena lelang terdapat di daerah yang memiliki kebun tebu seperti di Lampung," ucap dia.
Ia mengatakan harga gula pasir yang dijual Bulog bergantung pada harga yang berlaku saat lelang gula pasir yang digelar dalam waktu dekat.***3***