Menkes: Kanker berpeluang 90 persen sembuh jika diketahui sejak dini
Selasa, 7 November 2023 22:16 WIB 744
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyebutkan kanker memiliki peluang kesembuhan hingga 90 persen jika diketahui sejak dini.
"Kalau ketahuan sejak dini, 90 persen bapak ibu hidup di dunia, kalau gak ketahuan, bapak ibu hidup di surga," katanya dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Menkes Budi menyebutkan kanker payudara dan serviks menjadi kanker yang umumnya diderita oleh perempuan di Indonesia, sedangkan pada laki-laki, umumnya menderita kanker paru-paru.
Dia menegaskan berbagai jenis kanker tersebut dapat dicegah, jika masyarakat mau melakukan skrining dan tidak malu atau takut dalam menghadapi kenyataan.
"Di Indonesia, 70 persen pasien kanker meninggal, kenapa? karena ketahuannya di tahap lanjut, saya mau geser 70 persen itu jadi ketahuannya di tahap dini," ujarnya.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah berupaya melengkapi 1.000 Puskesmas di Indonesia dengan alat ultrasonografi (USG) untuk dapat mendeteksi adanya potensi kanker.
Lebih lanjut, Menkes mengatakan pihaknya juga akan melengkapi 514 kabupaten/kota di Indonesia dengan CT Scan, guna melakukan skrining kanker paru-paru.
Selain itu, Kemenkes juga sedang mengusahakan untuk melengkapi mammografi di 500 kabupaten/kota di Indonesia sebagai upaya penanganan lebih lanjut, jika ditemukan adanya kanker setelah melalui proses USG.
"Breast cancer ketahuan pake mammografi, dua tahun lagi semua kabupaten/kota ada mammografi. Bapak ibu pastikan, kalau ada indikasi kanker setelah USG ke rumah sakit, tes mammografi. Gak usah takut deteksi dini, sembuh," tegasnya.
Untuk memperkuat imunitas anak perempuan terhadap sel kanker serviks, Kemenkes juga melakukan vaksinasi HPV kepada anak saat menginjak kelas lima SD. Upaya tersebut turut dilengkapi dengan skrining melalui metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan pap smear.
"Bapak ibu gak usah khawatir, cancer itu curable dengan teknologi sekarang, yang penting ketahuan sejak dini, harus gak takut menerima kenyataan," tutur Menkes Budi Gunadi Sadikin.
"Kalau ketahuan sejak dini, 90 persen bapak ibu hidup di dunia, kalau gak ketahuan, bapak ibu hidup di surga," katanya dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Menkes Budi menyebutkan kanker payudara dan serviks menjadi kanker yang umumnya diderita oleh perempuan di Indonesia, sedangkan pada laki-laki, umumnya menderita kanker paru-paru.
Dia menegaskan berbagai jenis kanker tersebut dapat dicegah, jika masyarakat mau melakukan skrining dan tidak malu atau takut dalam menghadapi kenyataan.
"Di Indonesia, 70 persen pasien kanker meninggal, kenapa? karena ketahuannya di tahap lanjut, saya mau geser 70 persen itu jadi ketahuannya di tahap dini," ujarnya.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah berupaya melengkapi 1.000 Puskesmas di Indonesia dengan alat ultrasonografi (USG) untuk dapat mendeteksi adanya potensi kanker.
Lebih lanjut, Menkes mengatakan pihaknya juga akan melengkapi 514 kabupaten/kota di Indonesia dengan CT Scan, guna melakukan skrining kanker paru-paru.
Selain itu, Kemenkes juga sedang mengusahakan untuk melengkapi mammografi di 500 kabupaten/kota di Indonesia sebagai upaya penanganan lebih lanjut, jika ditemukan adanya kanker setelah melalui proses USG.
"Breast cancer ketahuan pake mammografi, dua tahun lagi semua kabupaten/kota ada mammografi. Bapak ibu pastikan, kalau ada indikasi kanker setelah USG ke rumah sakit, tes mammografi. Gak usah takut deteksi dini, sembuh," tegasnya.
Untuk memperkuat imunitas anak perempuan terhadap sel kanker serviks, Kemenkes juga melakukan vaksinasi HPV kepada anak saat menginjak kelas lima SD. Upaya tersebut turut dilengkapi dengan skrining melalui metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan pap smear.
"Bapak ibu gak usah khawatir, cancer itu curable dengan teknologi sekarang, yang penting ketahuan sejak dini, harus gak takut menerima kenyataan," tutur Menkes Budi Gunadi Sadikin.